Suara.com - Menteri dalam negeri Libya yang didukung pemerintah PBB selamat saat iring-iringan mobil dinasnya diserang pada Minggu (21/2)di ibu kota Tripoli.
Menyadur Arab News, Senin (22/2/2021) sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan ke iring-iringan mobil Fathi Bashagha di sebuah jalan raya di Tripoli.
Akibat insiden tersebut, satu pengawalnya mengalami luka-luka, menurut Amin Al-Hashmi, juru bicara Kementerian Kesehatan yang berbasis di Tripoli.
Amin Al-Hashmi mengatakan Bashagha selamat dari serangan itu dan pengawalnya mengejar para pelaku penyerangan, menewaskan satu orang dan menahan dua lainnya.
Minggu pagi, Bashagha bertemu dengan Mustafa Sanalla, kepala Perusahaan Minyak Nasional Libya untuk membahas keamanan fasilitas minyak.
Mereka juga membahas bagaimana memperkuat kemandirian perusahaan untuk "memastikan distribusi kekayaan yang adil di antara semua warga Libya."
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menggarisbawahi ketidakamanan di wilayah Afrika Utara itu.
Duta Besar AS di Libya Richard Norland mengutuk serangan itu dan menyerukan penyelidikan untuk meminta pertanggungjawaban mereka.
"Fokus Menteri Bashaga untuk mengakhiri pengaruh milisi nakal mendapat dukungan penuh kami," kata Norland.
Baca Juga: Tembakkan Roket, Pasukan Haftar Serang Bandara Tripoli
Libya yang kaya minyak jatuh ke dalam kekacauan setelah pemberontakan yang didukung NATO tahun 2011 menggulingkan dan membunuh diktator lama Muammar Qaddafi.
Negara ini telah terbagi antara dua pemerintahan, satu di timur dan satu lagi di barat, masing-masing didukung oleh sejumlah besar milisi serta kekuatan asing.
Awal bulan ini, badan yang dipilih PBB yang terdiri dari warga Libya dari kedua belah pihak menunjuk pemerintah sementara - tiga anggota Dewan Presiden dan seorang perdana menteri - untuk memimpin negara itu melalui pemilihan, yang dijadwalkan pada 24 Desember.
Bashagha adalah pesaing untuk posisi perdana menteri, pada akhirnya Abdul Hamid Mohammed Dbeibah dipilih untuk memimpin Kabinet transisi.
Forum tersebut juga memilih Mohammad Younes Menfi, seorang diplomat Libya dari timur negara itu, untuk memimpin Dewan Presiden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!