Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe di kediaman dinasnya di Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2021). Dalam kesempatan tersebut, Lukas sempat melaporkan soal kondisi pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Keduanya melakukan pertemuan sekitar 30 menit. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Ma'ruf, Masduki Baidlowi.
"Gubernur juga melaporkan mengenai Covid-19 yang cukup memprihatinkan di sana," kata Masduki.
Meski demikian, Lukas pun memberitahu kalau program vaksinasi Covid-19 juga sudah mulai berjalan di Bumi Cenderawasih tersebut.
Karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung melandai, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua juga harus ditunda dahulu. Padahal sebelumnya Lukas sempat melaporkan mengenai perkembangan persiapan PON seperti dari infrastruktur.
"Tetapi sebenarnya masyarakat Papua sangat berharap karena PON itu jadi bagian pesta rakyat juga tetapi karena Covid-19 semua tidak bisa dilaksanakan, maka diminta ditunda dahulu," tuturnya.
Selain soal pandemi Covid-19, kedua belah pihak bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membahas soal koordinasi pemerintah pusat dan daerah guna mewujudkan perlindungan pemberdayaan keberpihakan dan percepatan pembangunan demi menyejahterahkan masyarakat Papua.
Ma'ruf yang juga menjadi ketua tim percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat menyampaikan bahwa pendekatan yang mesti dilakukan ialah dengan cara pendekatan wilayah adat.
"Ya, pendekatan berbasis wilayah adat dan pendekatan tokoh keagamaan," tuturnya.
Baca Juga: Komisi IX Minta Masyarakat Papua Ikut Terlibat dalam Revisi UU Otsus Papua
Masduki menyebut kalau langkah Ma'ruf itu disambut baik oleh Lukas. Bahkan Lukas mengundang mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu untuk mendatangi Papua.
"Terus wapres menjawab memang sudah bersiap untuk ke Papua, tapi kan segala sesuatunya harus disiapkan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
Terkini
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini