Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti perkembangan kasus korupsi Bansos yang menyeret nama Eks Menteri Sosial Juliari P Batubara. Terbaru, Politikus PDIP Muhammad Rakyan Ihsan Yunus memenuhi panggilan penyidik KPK, Kamis (25/2/2021).
Rocky Gerung mengaitkan korupsi Bansos dengan fenomena yang belakangan ini terjadi seperti banjir Jakarta, kerumunan Presiden Jokowi di NTT, dan momen saat orang nomor 1 RI itu berjalan menembus hujan ke tengah sawah.
Dia meninggalkan komentar menohok dalam video berjudul "Banjir Dana Korupsi Bansos, Lebih Mengerikan dari Banjir di Jakarta" yang tayang lewat saluran YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (25/2/2021).
Mengaitkan dengan banjir, Rocky Gerung tegas mengatakan bahwa korupsi jauh lebih berbahaya. Pasalnya, siklus korupsi tidak kunjung berakhir apabila tidak ada intervensi kuat dari penguasa.
Namun, dia menyayangkan usaha pemerintah yang menurutnya malah melemahkan kerja KPK. Padahal KPK memiliki wewenang untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia.
"Saya tetap anggap banjir ini soal kemampuan koordinasi kebiajakan. Separah-parahnya banjir akan berakhir karena musim hujan tidak akan terus menerus. Yang bahaya adalah musim korupsi yang akan terus menerus. Soal semacam ini mesti kita ingatkan ke publik," terang Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
"Banjir segera berakhir entah karena kekuatan intervensi kebijakan atau alam. Tapi siklus korupsi itu yang tidak berakhir. Tidak akan diakhiri kalau tidak ada intervensi kuat. Bahkan sering terlihat kekuasaan justru mengintervensi KPK bekerja," sambungnya.
Rocky Gerung bersama dengan Hersubeno Arief dalam obrolannya kemudian menyoroti belum dibukanya sosok madam yang belakangan juga ramai diperbincangkan.
Menurut Rocky Gerung, pengungkapan itu akan menjadi petir politik. Namun, dia menyinggung soal kekonyolan pemerintah yang terkesan menutupi kasus korupsi tersebut.
Baca Juga: Kasus Bansos Covid-19, Politikus PDIP Ihsan Yunus Diperiksa KPK
Dalam hal ini, Rocky Gerung kembali mengulas soal kerumunan Presiden Jokowi di NTT dan momen saat dia menghadang hujan masuk ke sawah.
"Kekonyolan itu yang dipakai untuk menutupi korupsi Bansos. Kekonyolan itu mesti dihindari ke depan. Bencana korupsi tidak boleh diabaikan, harus dikawal sampai kita lihat sumber korupsi Bansos ini," tegasnya.
Soal pengadilan yang dirasanya tidak segera usai, Rocky Gerung menyebut publik seolah sudah jengah.
"Dari pihak istana sampai pihak kejaksaan masuk ke pengadilan, itu sudah ada penolakan publik. Publik seolah gak mau pengadilan lagi, langsung penghukuman. Itu yang bahaya," kata Rocky Gerung.
"Kalau terjadi pengadilan jalanan itu artinya rezim ini sudah kehabisan harapan (tidak bisa memberikan harapan ke publik). Turun ke jalan sekarang artinya ke medsos. Orang mengadili kasus korupsi Bansos di medsos itu sah dalam politik," tandasnya.
Update Korupsi Bansos
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses
- 
            
              Alex Noerdin di Meja Hijau: Proyek Pasar Cinde Jadi Bancakan, Negara Rugi Rp137 Miliar
- 
            
              Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
- 
            
              Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Bui, Begini Kronologi Pembunuhan Aktor Mak Lampir Sandy Permana
- 
            
              Pembunuh Sandy Permana Artis Mak Lampir, Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Bui
- 
            
              Artis Ditangkap Kasus Narkoba, Bagaimana Nasib Onadio Leonardo usai Digiring ke Polda Metro Jaya?
- 
            
              Viral Aniaya Kepala SPPG, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Acak-acak Dapur MBG Gegara Tuding Nasi Basi
- 
            
              Ekonom UI Sebut Purbaya Sedang di Fase 'Storming', Bekerja Murni untuk Rakyat tapi...
- 
            
              Angkut 30 Kg Sisik Trenggiling Pakai Karung, Zulfikar Dicokok Polisi
- 
            
              Kemensos Coret 3,5 Juta Keluarga dari Daftar Penerima Bansos: Sudah Naik Kelas Sosial!