Suara.com - Sejumlah pendiri Partai Demokrat menyebut bakal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada awal Maret 2021.
Terkait itu, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarif Hasan, menilai pernyataan tersebut hanya sebatas halusinasi.
Para pendiri Partai Demokrat mengklaim dapat menggelar KLB setelah mengantongi banyak suara dari DPC. Berbeda dengan itu, Syarief justru menegaskan kalau seluruh pemegang hak suara baik di tingkat DPC maupun DPD itu lebih memilih mendukung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Jadi apa yang dikatakan itu ya itu hanya argumentasi saja, mengkhayal, halusinasi saja. Enggak ada, tolong tunjukan siapa?," kata Syarief saat konferensi pers di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2021).
Kemudian Wakil Ketua MPR itu meyakini tidak akan ada KLB yang digelar. Meskipun ada, ia memastikan KLB tersebut hanya abal-abal.
"Kalau toh ada KLB itu abal-abal. Representasi siapa? Apakah yang punya hak suara? Apakah pengurus DPC yang asli? Apakah pengurus DPD yang asli? Apakah pemegang suara yang sah?," tanyanya.
"Karena sampai sekarang, itu mereka dengan solid mendukung AHY. Jadi tidak akan ada (KLB)."
Sebelumnya para pendiri Partai Demokrat berencana untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada awal Maret 2021. Namun mereka enggan menjelaskan secara rinci soal KLB karena takut digagalkan oleh pihak tertentu.
"(KLB) awal Maret," kata salah satu pendiri Partai Demokrat Ilal Ferhard saat konferensi pers di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2021).
Baca Juga: Kisruh Internal, Para Pendiri Demokrat Sebut AHY Tidak Mampu Pimpin Partai
Dalam kesemoatan yang sama, pendiri Partai Demokrat lainnya, Hengky Luntungan, menyebut kalau pihaknya tidak bakal menjelaskan secara detail mengenai rencana KLB tersebut.
"Kalau kami nanam pisang, pisangnya sudah matang kami enggak kasih tahu, karena nanti ditebang orang," ujarnya.
Lebih lanjut, Ilal mengatakan pihaknya telah mengantongi dukungan yang cukup banyak bahkan hampir seluruh pengurus DPC Partai Demokrat. Terlebih menurutnya penyelenggaraan KLB juga sudah sesuai hak konstitusional di dalam AD/ART partai.
"Seandainya DPD dibelenggu AHY mengunci DPD, DPC masih punya hak konstitusional, jadi kami pintu-pintu untuk masuk KLB itu berdasarkan AD/ART versi pertama."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!