Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diisukan masuk dalam daftar tamu Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (4/3/2021).
Menanggapi isu tersebut, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro mengatakan, sejak siang hingga sore tadi, Moeldoko mendampingi Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Banten.
"Saya belum dapat info. Siang sampai sore Pak Moeldoko mendampingi presiden kunjungan kerja di Banten," ujar Juri kepada Suara.com.
Pada awal Februari lalu, Moeldoko menegaskan bahwa ia adalah orang luar Demokrat yang tidak punya urusan dengan kegiatan internal partai tersebut.
"Saya orang luar, tidak ada urusannya di dalam, jadi biasa-biasa saja," kata Moedoko.
Moeldoko menyampaikan hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang mengungkapkan adanya upaya dari sejumlah pihak yang ingin menggulingkan posisinya.
AHY menyebut gerakan politik itu mendapat dukungan pejabat pemerintahan Presiden Joko Widodo. Belakangan kader Demokrat menyebut sosok tersebut adalah Moeldoko.
"Saya ini orang luar, tidak punya hak apa-apa gitu loh, yang punya hak 'kan mereka di dalam. Apa urusannya. Tidak ada urusannya, 'wong' saya orang luar," ujar Moeldoko.
Moeldoko mengaku juga menghormati pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Demokrat Makin Panas Jelang KLB di Deli Serdang, Minta Polisi Bubarkan
"Saya ini siapa sih. Saya ini apa. Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa, partai politik itu biasa," kata Moeldoko.
Bahkan, menurut Moeldoko, bila ia memiliki kekuatan persenjataan, tidak mungkin meminta anggota DPC dan DPD Partai Demokrat untuk menggulingkan AHY.
"Anggaplah saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin menjadi Ketua Demokrat, memangnya gue bisa menodong senjata para DPC/DPD. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol," ujar Moeldoko.
Namun Moeldoko tidak menampik ada sejumlah pertemuan baik di hotel maupun tempat lain.
"Intinya aku datang diajak ketemu 'wong' saya biasa di kantor setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok, biasa itu. Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," kata Moeldoko.
Ia kembali membantah isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat.
Berita Terkait
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Ganggu Investasi, Mantan Jenderal Bintang Empat Ini Minta Preman Dihabisi
-
Moeldoko Minta Habisi Preman di Proyek Pabrik Mobil Listrik Subang: Ganggu Orang Cari Kerja Saja!
-
Kata Moeldoko Usai LG Batalkan Investasi Proyek Baterai EV Rp130 Triliun: Malah Ada yang Senang
-
Polytron Disebut Akan Bangun Mobil Listrik Nasional, Sudah Gandeng Pabrikan China
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan