Suara.com - Kondisi bangunan Museum Patiayam, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai banyak mengalami kerusakan, baik atap maupun tembok, sehingga membutuhkan anggaran perbaikan yang memadai agar bisa digunakan untuk menyimpan berbagai koleksi museum.
"Sementara anggaran yang tersedia saat ini sangat kecil karena hanya mengandalkan anggaran untuk perawatan rutin yang nilainya berkisar Rp20-an juta," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Kretek, Kabupaten Kudus, Kasman Sutiyono, di Kudus, Kamis (4/3/2021).
Ia mencatat anggaran yang tersedia untuk biaya operasional tiga tempat, yakni Museum Patiayam, Museum Kretek dan Taman Budaya selama setahun sebesar Rp500 juta.
Jumlah anggaran sebesar itu, kata dia, juga digunakan untuk biaya operasional kantor dan lain-lain, termasuk untuk alokasi biaya perawatan rutin di tiga lokasi tersebut.
Terkait dengan sejumlah kerusakan yang terjadi pada bangunan Museum Patiayam, kata dia, belum bisa diperbaiki secepatnya karena masih menunggu kepastian anggarannya apakah ada refocusing atau tidak.
"Jika terkena refocusing, tentunya harus ada penyesuaian anggaran," ujarnya.
Sementara untuk gelontoran anggaran dari pusat sebesar Rp600 juta, kata dia, untuk kegiatan non fisik, berupa koleksi museum, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta publikasi masyarakat.
Keberadaan Museum Patiayam yang ada sekarang, bukanlah lahan sendiri melainkan menyewa lahan milik pemerintah desa setempat dengan biaya sewa yang setiap dua tahun sering kali mengalami kenaikan.
Luas bangunan museum yang ada sekarang juga kurang representatif karena hanya bisa menampilkan koleksi museum dengan jumlah yang sangat minim, sedangkan koleksi fosil purba yang dimiliki cukup banyak.
Baca Juga: Meninggal Dengan Estetika, Lansia Kunjungi Museum untuk Permintaan Terakhir
Berdasarkan data dari Museum Patiayam, jumlah fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mencapai ribuan fosil yang mayoritas merupakan hasil temuan warga. Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Ditemukan pula Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau chopper. [Antara]
Berita Terkait
-
Canggih! Kabupaten Kudus Ditargetkan Jadi Pelopor Belajar Koding untuk PAUD Hingga SD di Indonesia
-
Kisah Warga Kudus Tak Sembelih Sapi di Idul Adha, Ada Tradisi Toleransi Sejak Zaman Sunan Kudus
-
Pasca Kebakaran, Bagaimana Kondisi Artefak di Museum Nasional?
-
Deretan Harta Tak Ternilai di Museum Nasional
-
Koleksi Penting Museum Nasional, Apakah Banyak yang Rusak Pasca Kebakaran?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!