Suara.com - Warga Pulau Lengkang di Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau sekarang ini.
"Air susah sekarang, sudah hampir dua bulan tidak hujan," kata warga Pulau Lengkang, Misna, di Batam, Kamis (4/3/2021).
Pulau itu memang tidak memiliki sumber air bersih. Pemerintah membangun penampung air yang dialirkan dari Pulau Mecan. Namun, pasokan air di situ pun tergantung dari hujan.
Saat musim kemarau seperti saat ini, ketersediaan air berkurang sehingga tidak mampu lagi mengalirkan air bersih secara maksimal.
Ia mengatakan, penampungan air di pulau setempat hanya mampu mengalirkan air sekali dalam sepekan. Padahal, pada musim hujan, air terus mengalir dari sana.
"Hanya mengalir di hari Jumat. Jadi kami harus beli air lagi atau mengambil air dari perigi di pulau seberang," kata dia.
Ida, warga Pulau Lengkang lainnya mengatakan, dirinya mesti menunggu air pada hari Jumat, untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, kakus.
"Itu pun paling dapat empat drum. Cukup untuk dua hari saja," kata dia.
Sebagai ganti, suaminya harus menyeberang ke pulau lain untuk mengambil air bersih setiap harinya. Dan itu hanya untuk kebutuhan MCK.
Baca Juga: 10 Hektar Hutan di Meranti Terbakar Bulan Ini, Efek Pergantian Musim?
Sedangkan untuk minum, dirinya memilih membeli air galon dari Pulau Belakangpadang seharga Rp5.000.
Hal serupa juga dikeluhkan warga Pulau Lengkang Udin. Ia mengatakan terpaksa membeli air bersih Rp20.000 per drum, karena air dari penampungan yang dibangun pemerintah sulit mengalir.
"Dan sedihnya lagi, meski air tidak mengalir kami tetap harus membayar abunemen sebesar Rp10.000," kata dia.
Ia berharap pemerintah memberikan solusi kepada masyarakat sekitar agar tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih.
"Maunya bisa lancar," kata Udin. [Antara]
Berita Terkait
-
BMKG Beri Peringatan Dini, Hujan Deras dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah
-
Dilanda Kemarau, Waduk Dawuhan Madiun Mengering
-
Cuaca Tak Bisa Diprediksi: Kemarau Basah, Petani Terjepit
-
BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Bukan Penyebab Musim Kemarau Mundur, Dampaknya Tak Jangka Panjang
-
Hujan Ekstrem di Musim Kemarau: Apa itu MJO yang Pengaruhi Cuaca Indonesia?
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
-
Jaksa Bongkar 3 Nama Titipan Walkot Semarang untuk Nadiem di Kasus Pengadaan Chromebook
-
Jangan ke MA, Mahfud MD Dorong Presiden Ambil Alih Pembatalan Perpol Jabatan Sipil Polri
-
Proyek Chromebook Diduga Jadi Bancakan, 3 Terdakwa Didakwa Bobol Duit Negara Rp2,18 Triliun