Suara.com - Pemerintah berencana akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun 2021. Padahal, Presiden Joko Widodo baru-baru ini menggaungkan untuk membenci produk asing.
Hal ini rupanya membuat Mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain. Dirinya ikut menanggapi soal wacana pemerintah yang akan mengimpor beras sebanyak satu juta ton.
Tengku Zul mempertanyakan wacana tersebut dilakukan untuk kepentingan siapa. Sebab menurutnya, kebijakan tersebut dilakukan bukan untuk Bulog maupun rakyat.
Ia mengatakan bahwa menurut Kepala Bulog, mereka hanya andil enam persen dalam serapan beras.
Dirinya juga menyoroti soal kampanye Jokowi soal benci produk asing.
"Menurut Kepala Bulog, mereka hanya andil 6 persen dalam serapan beras. Rakyat sekarang sedang panen raya. Padi rakyat hanya dihargai Rp 4200 per kilogram. Pemerintah akan impor satu juta ton tahun 2021. Bukan untuk Bulog. Bukan untuk rakyat. Terus untuk kepentingan siapa? Benci impor apa?" cuitnya, dalam akun Twitter pribadinya, dikutip Suara.com.
Tengku Zul juga sebelumnya sempat bertanya-tanya soal kebijakan pemerintah yang akan mengimpor beras.
"Saat petani siap-siap panen raya dalam bulan depan, Pemerintah sepakat akan impor satu juta ton beras taun 2021 ini. Ckckck. Kepentingan rakyat atau kepentingan importir?" ungkapnya.
Seperti diketahui, pemerintah sepakat akan mengimpor beras sekitar 1 juta ton. Hal ini untuk menjaga ketersediaan stok beras sebesar 1 hingga 1,5 juta ton setelah adanya bansos beras PPKM, antisipasi dampak banjir, dan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jokowi Ajak Warga Benci Produk Asing, Pengamat: Heroik Tapi Bahaya
Hal tersebut tertera dalam bahan paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Kemendag pada Kamis, (4/3/2021).
Disampaikan bahwa impor sebesar 1 juta ton tersebut akan terbagi menjadi 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500.000 ton sesuai kebutuhan Bulog.
Berita Terkait
-
Sejumlah Dubes Tanya Maksud Jokowi Serukan Benci Produk Asing
-
Jokowi Ajak Warga Benci Produk Asing, Pengamat: Heroik Tapi Bahaya
-
Soal Kampanye Benci Produk Asing, Rocky Gerung Sebut Jokowi Produk Gagal
-
Tentang Benci Produk Asing, Mendag: Kita Mau Jadi Bolivia dan Venezuela
-
SBY Ungkap Perasaan Soal Moeldoko, Tengku Zul: Kasihan, Berujung Kecewa
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi