Suara.com - Setelah menyambangi Gedung Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna mempertahankan kepimpinannya.
Dalam kunjungannya itu, AHY menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi di partainya kepada para komisioner KPU.
“Siang hari ini menunjukkan betapa seriusnya perjuangan Partai Demokrat menghadapi ujian atau ancaman terhadap kedaulatan partai kami. Mungkin bapak ibu sekalian juga mengikuti dalam waktu sebulan terakhir,” ujarnya Gedung KPU Jakarta, Senin (8/3/2021).
AHY pun memaparkan, bahwa upaya pemecahan internal partainya telah terjadi sejak 1 Februari lalu.
“Adanya serangan pengambilalihan Partai Demokrat secara tidak sah yang melibatkan aktor utama kader dan lebih tepatnya mantan kader, karena mereka sudah diberhentikan dari partai karena perilaku buruk berdasarkan fakta integritas partai politik,” kata dia.
“Bukan hanya melibatkan orang dalam. Tapi kini yang membedakan keterlibatan langsung aktor eksternal dari KSP Moeldoko yang memiliki niat mengambil alih partai Demokrat,” sambungnya.
Putra pertama Susilo Bambang Yudhoyono ini pun menegaskan, tindakan dan upaya yang dilakukannya saat ini bukan untuk mencari sensasi dan mendapatkan panggung.
“Kami tidak dengan sengaja ataupun berupaya mencari sensasi, panggung mendramatisasi keadaan, itu bukan karakter DNA kami. Tapi memang ada masalah serius,” tegasnya.
Usai menyampaikan keluh kesahnya, AHY kemudian menyerahkan sejumlah dokumen berupa bukti legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM terkait kepemimpinannya.
Baca Juga: Kasus Kerumunan Massa KLB Demokrat, Jhoni Allen dan Darmizal Dipolisikan
“Kami akan menyerahkan berkas AD/ART yang sudah disahkan negara dan pemerintah dalam hal ini Kemenkumham tahun lalu, terkait kepengurusan partai Demokrat hasil kongres kelima yang diselenggarakan 15 Maret 2020 yang sah dan juga memandatkan saya sebagai Ketua Umum periode 2020-2025,” ujarnya.
Terkait, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara, AHY dengan tegas menyatakan agenda itu tidak bisa disahkan dan dilegalkan, karena para penyelenggaranya bukan anggota partainya.
“Kami tidak bisa kucing-kucingan, makanya kami datang dengan identitas lengkap, kepengurusan dan pemimpin yang sah. Maka tegas kami sampaikan apa yang terjadi di Deli Serdang yang mereka klaim sebagai KLB, sejatinya itu KLB abal-abal tidak bisa disahkan secara legal, karena tidak memenuhi seluruh aturan yang ada di partai,” tegasnya.
Seperti diketahui, Demokrat sedang menghadapi badai perpecahan di internal partai. Konflik terjadi antara Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan KLB Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara, yang menjadikan Moeldoko sebagai ketua umum.
Berita Terkait
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
AHY Dorong Optimalisasi Anggaran Infrastruktur Tanpa Abaikan Kualitas
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?