Suara.com - DPP Partai Demokrat membantah pernyataan penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat Deli Serdang, Darmizal, terkait adanya pemalakan terhadap DPC dan DPD berupa uang setoran setiap bulan.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengklaim DPP tidak pernah melakukan pemalakan seperti halnya yang dikatakan Darmizal. Ia bahkan menyebut Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak pernah memberikan instruksi perihal uang setoran.
"Kepengurusan DPP Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Mas Ketum AHY resmi terbentuk April 2020. Saya pastikan 11 bulan kepengurusan ini tak pernah sekalipun ada permintaan setoran dari struktur partai," kata Kamhar kepada Suara.com, Rabu (10/3/2021).
Sebelumnya Darmizal mengaku sedih sembari menangis saat membuat pengakuan mengenai adanya uang setoran. Namun, kata Kamhar, segala yang dikatakan Darmizal sambil sesegukan itu hanya fitnah dan pembohongan.
"Ini benar-benar fitnah dan pembohongan publik yang harus dipertanggungjawabkan," kata Kamhar.
Sebelumnya Darmizal tiba-tiba meminta maaf terkait adanya aksi pemalakan yang dilakukan DPP Partai Demokrat kepemimpinan AHY kepada para kader.
Ungkapan itu disampaikan saat Demokrat kubu Moeldoko menggelar konferensi pers di salah satu restoran di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021) sore.
Bahkan, Darmizal sempat menangis saat menceritakan perjuangannya untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketum Partai Demokrat pada 2015 silam.
Sembari nangis sesegukan, Darmizal mengaku sedih karena usahanya mengumpulkan para Ketua DPD dan DPC untuk memilih SBY sebagai pimpinan partai saat itu tak dihargai.
Baca Juga: Soal Kader Demokrat Didata Intel Polri, Rachland Nashidik: Santai Saja
"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC agar mereka berbulat tekad membangun kemistri agar pak SBY yang dipilih pada kongres 2015 di Surabaya," kata Darmizal.
Dia mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada kader yang merasa dikecewakan.
"Hari ini saya kepada seluruh DPC seluruh DPD Partai Demokrat minta maaf, saya menyesal, saya enggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini," katanya seraya menangis sesegukan.
Sontak aksi menangis Darmizal para kader yang lain seperti Razman Nasution hingga Tri Yulianto meminta Damrizal berhenti menangis dan bersabar. Namun, Damrizal tetap berbicara.
Ia menyesal tak bisa mencegah adanya aksi DPP Partai Demokrat yang meminta sejumlah setoran dari para pimpinan DPD hingga DPC.
"Sungguh saya enggak tahu akan ada PO (Peraturan Organisasi) yang memberatkan kalian menyetor setiap bulan. Malu saya, saya malu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba