Sementara pada kasus vaksinasi covid-19 dengan vaksin AstraZeneca, setelah muncul 7 kasus dari 1,6 juta dosis vaksinasi, pejabat kesehatan langsung menyetop nyaris semua program imunisasi?
Pakar kesehatan dari partai sosial demokrat Jerman -SPD, Karl Lauterbach mengritik perbandingan antara kasus trombosis vena sinus otak CVST dengan kasus trombosis pada konsumsi pil anti hamil.
"Parahnya efek CVST tidak bisa dibandingkan dengan trombosis yang dipicu pil anti hamil", kata Lauterbach dalam wawancara dengan siaran radio publik Jerman Deutschlandfunk.
Dia mengatakan, jika berbicara kaitan kasus trombosis dengan konsumsi pil anti hamil, kebanyakan yang dimaksud adalah trombose pada vena kaki.
Penggumpalan darah menyumbat vena pada kaki, dan jika terlepas bisa masuk ke paru-paru dan memicu emboli di organ tubuh ini.
Tapi pakar kesehatan kenamaan Jerman itu tidak mengungkapkan realitasnya secara komplet. Yakni, konsumsi pil anti hamil juga meningkatkan risiko terkena CVST yang jauh lebih berbahaya.
"Perempuan lebih sering terkena kasusnya dibanding pria. Kemungkinan faktor hormonal memainkan peranan penting. Kasus CVST lebih sering muncul pada kehamilan pada usia matang, beberapa minggu setelah melahirkan dan pada perempuan yang mengkonsumsi pil anti hamil", ujar Peter Berlit, sekretaris jenderal perhimpunan neurologi Jerman kepada DW.
Juga secara umum, tidak terpengaruh gender, kasus di kalangan usia muda lebih sering terjadi dibanding pada manula.
Apakah penghentian vaksinasi langkah tepat?
Baca Juga: Mengenal CVST, Pembekuan Darah Langka pada 5 Orang Inggris Usai Vaksin!
Keputusan sejumlah negara Eropa, Afrika dan Asia termasuk Indonesia, untuk menghentikan sementara vaksinasinya bukannya tidak berrisiko.
Pakar kesehatan Lauterbach dalam wawancara dengan Deutschlandfunk mengatakan lebih lanjut, ia meyakini kemungkinan adanya kaitan antara vaksin AstraZeneca dengan kasus trombosis fatal itu.
Namun ia berpendapat, tidak ada alasan untuk menghentikan vaksinasi.
"Saya tidak akan memutuskan kebijkan seperti itu, berbasis dari data yang ada", tambahnya.
Juga Prof. Berlit, guru besar di Universitas Duisburg-Essen menyatakan, sulit menerima keputusan para birokrat itu.
"Pada saat ini, dari sudut pandang statistik murni, ada argumentasi, bahwa itu tidak ada kaitannya ketimbang ada kaitan langsung", katanya.
Berita Terkait
-
Bikin Heboh Vaksin AstraZeneca Akui Timbulkan Efek Samping Langka
-
Penerima Vaksin AstraZeneca Alami Cedera Otak Permanen, Menkes: Benefit Lebih Besar dari Risiko
-
Mengenal Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome, Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang Heboh di Inggris
-
Heboh Vaksin AstraZeneca Beri Efek Samping Pembekuan Darah, Menkes Budi Gunadi Sadikin Buka Suara
-
Terpopuler Kesehatan: Vaksin Astrazeneca Cegah Kematian Covid-19, Skrining Cacar Monyet dengan Orientasi Seksual?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog