Suara.com - Tokoh buruh Muchtar Pakpahan meninggal dunia. Muchtar Pakpahan merupakan pendiri serikat buruh independi pertama di Indonesia.
Muchtar Pakpahan meninggal dunia diungkapkan Direktur Eksekutif Migran Care, Wahyu Susilo, lewat akun Twitter-nya @wahyususilo.
"Selamat jalan bang Muchtar Pakpahan. Keberanianmu mendirikan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia saat rejim Orde Baru hanya mengakui SPSI adalah teladan perlawanan," begitu kata Wahyu Susilo, Senin (22/3/2021) seperti dilansir solopos.com.
Muchtar Pakpahan meninggal dunia juga dibenarkan oleh Pengamat Ketenagakerjaan Timboel Siregar.
Menurut dia, Muchtar Pakpahan meninggal pada Minggu (21/3/2021) sekitar pukul 20.30 WIB di RS Siloam Sudirman akibat penyakit kanker.
"Ini sudah lama kanker-nya. Tetapi akhirnya merembet. Tetap karena sudah merembet, semalam di RS Siloam akhirnya meninggal. Sebetulnya jadwal kemo untuk saat-saat ini. Beliau disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto," ungkap Timboel.
Muchtar Pakpahan merupakan pendiri sekaligus mantan Ketua Umum DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia yang menjadi organisasi buruh independen pertama di Indonesia.
Ia aktif memperjuangkan nasib kaum buruh sejak era Orde Baru. Pria kelahiran Bah Jambi 2 Tanah Jawa, Simalungun, Sumatra Utara, ini memulai kariernya sebagai pengacara pada 1978 dan menjadi advokat pada 1986. Saat itu, Muchtar bahkan memberikan konsultasi hukum gratis bagi rakyat kecil.
Berkat kegigihannya membela kaum buruh, Muchtar Pakpahan meraih berbagai penghargaan hak asasi manusia internasional.
Baca Juga: Viral Kisah Menjadi Buruh Pabrik di Cikarang: Jangan Lupa Bersyukur
Muchtar Pakpahan juga pernah menjadi anggota Governing Body ILO mewakili Asia dan Vice President World Confederation of Labor (ILO).
Berita Terkait
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
10 Lowongan Kerja Buruh Pabrik September 2025 Beserta Perkiraan Gaji
-
Gudang Garam Lakukan PHK Massal, KSPI: Selamatkan Industri Rokok!
-
Bukan Hanya Pajak, Buruh Minta Pemerintah Tak Naikan Cukai Rokok
-
Update Demo 4 September: Gebrak Bawa 'Tikus Berdasi' Raksasa, Jalan Menuju Istana Diblokade Aparat
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina