Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para bupati untuk tidak lengah meski kasus Covid-19 sudah turun. Jokowi pun mengaku kerap mengecek perkembangan kasus baik di kabupaten, kota maupun provinsi setiap harinya.
"Sekali lagi jangan lengah sedikit pun saya cek kabupaten dan kota dan provinsi selalu saya cek kasus harian, turun turun, yang sembuh makin banyak," ujar Jokowi saat peresmian pembukaan Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/3/2021).
Kendati demikian, Jokowi meminta para kepala daerah untuk tetap melakukan 3 T yakni Testing,Tracing, dan Treatment dalam penanganan pandemi. Terutama di wilayah yang berstatus zona merah Covid-19.
"Tapi tetap lakukan test tracing dan treatment, tes lacak kemudian diisolasi, dirawat, jangan sampai lepas dari ini terutama yang masih zona merah, zona oranye, harus didorong tekan terus agar masuk zona hijau," tutur Jokowi.
Kepala Negara menyebut menangani Covid-19 di daerah tidaklah mudah. Pasalnya hal tersebut sangat berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi di darah maupun di nasional.
"Sekali lagi yang namanya ngurusin covid ini berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi kota, kabupaten, provinsi maupun pertumbuhan ekonomi nasional, gak mudah. Begitu dilanggarkan di satu sektor, kita intip covid-nya naik enggak, begitu naik setop, para bupati juga harus seperti itu," ucap dia.
Para bupati, kata Jokowi harus menerapkan kebijakan yang tepat jika ingin membuka sekolah tatap muka terbatas maupun pasar.
"Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas, dicek betul ada kasus harian naik atau tidak, begitu naik hati-hati harus ada kebijakanyang cepat. Begitu juga kalau buka pasar, covidnya kok naik 2 kali setop, kalau enggak, covid enggak dapat naik terus, ekonomi juga nggak dapat turun terus. Hati- karena ini berhubungan," katanya
Baca Juga: Sebut Covid Melonjak Lagi di Eropa, Jokowi: Kita Alhamdulilah Sudah Turun
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui