Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo merasa berutang budi kepada pohon. Pasalnya, ia pernah terselamatkan dari serangan roket karena berlindung di balik pohon.
Pengalamannya itu terjadi pada April 1988. Menurut riwayat kariernya, kala itu ia tengah bertugas di satuan Kopassus TNI.
"Ada satu peristiwa saya bisa selamat dari roket karena saya sembunyi di dalam pohon," kata Doni dalam sebuah video yang ditayangkan pada acara pemberian gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) IPB University dan disiarkan melalui kanal YouTube IPB University, Sabtu (27/3/2021).
Lanjut bercerita, Doni mengatakan pada saat itu ada sebuah pohon besar yang memiliki lubang di bawahnya. Ia pun masuk ke dalam lubang tersebut guna menghindari serangan roket.
Benar saja, ada sebuah roket yang menghantam bagian atas pohon itu. Meski sudah berlindung, Doni sempat merasakan ada pecahan lempengan besi yang cukup banyak dari roket mengenai atas kepalanya.
Ia kemudian menilai tubuhnya akan mengalami luka-luka akibat serangan roket jika tidak ada pohon yang dibuatnya untuk berlindung.
"Artinya kalau saya tidak masuk di bagian dalam, mungkin sebagian besar badan saya udah terkena potongan roket dan bisa selamat karena ada pohon besar," ucapnya.
"Jadi saya termasuk yang harus berutang budi kepada pohon-pohon itu," sambung Doni.
Lebih lanjut, mantan Panglima Kodam III/Siliwangi itu mengungkapkan kalau 50 persen waktu hidupnya di Kopassus dihabiskan di dalam hutan. Bertemu dengan tanaman, pohon, mata air, hingga hewan-hewan pun sudah menjadi santapan sehari-harinya.
Baca Juga: Menangis, Doni Monardo Bacakan Tanggung Jawab Gelar Doktor Kehormatan
Karena itu lah Doni merasa sebagai manusia tidak berarti tanpa adanya alam ataupun hutan.
"Karena kita itu bisa bernafas, bisa hidup, bisa dapat air itu semuanya berasal dari kawasan hutan," ujarnya.
Meski bertugas di militer, Doni tidak pernah melepaskan kepeduliannya akan lingkungan hidup. Banyak program yang ia buat untuk melindungi keasrian lingkungan hidup di banyak daerah di Indonesia.
Kekinian, ia memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) yang diberikan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Ia pun menulis orasi ilmiah dengan judul Tata Kelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
"Saya akan mempertanggungjawabkan penghargaan dan kepercayaan yang diberikan IPB University kepada saya. Gelar Doktor Kehormatan ini menjadi energi baru bagi saya untuk terus konsisten membantu menyelamatkan lingkungan dan sumber daya alam Indonesia," ucap Doni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan