Suara.com - Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan Enam Laskar FPI (TP3) menyambangi Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, Senin (5/4/2021). TP3 meminta DPR untuk mengusung hak angket terhadap pemerintah agar Komnas HAM menyelidiki kematian enam Laskar FPI, yang mereka anggap sebagai pelanggaran HAM berat.
"Kami minta kepada fraksi PAN untuk mengajukan kasus ini ke tingkat pansus hak angket kenapa pansus hak angket karena itu adalah kewenangan dari DPR sebagai lembaga yang melakukan kontrol terhadap eksekutif yudikatif maupun yang lain," kata Ketua TP3 Abdullah Hehamahua di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/4/2021).
Abdullah dan jajaran TP3 yang lain menilai bahwa soal tewasnya 6 laskar FPI tersebut bukan murni urusan hukum. Menurutnya dalam kasus tersebut terdapat unsur politik.
"Bukan pure murni pidana biasa tapi persoalan pidana hukum dan politik seiring itu maka kami minta agar diselesaikan oleh lembaga politik DPR yang berupa hak angket," tuturnya.
Abdullah mengklaim, kekinian Fraksi PAN DPR RI memberikan respons positif atas usulan TP3 tersebut. Termasuk juga Fraksi PKS yang sebelumnya sudah ditemui oleh TP3.
"Sekarang kami tunggu dari tujuh fraksi yang lain karena 9 fraksi kami sudah kirim surat, ini sudah dua tunggu lagi 7 fraksi yang lain," tuturnya.
Terpisah, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay, mengatakan, fraksinya akan mengambil tiga langkah usai terima aduan dari TP3. Pertama, pihaknya akan mempelajari dulu suara yang disampaikan tim TP3.
"Kedua kami akan meminta kepada anggota fraksi PAN ada di komisi 3 untuk menindaklanjuti aspirasi ini kpd para pihak terutama mitra kerja komisi 3 dalam hal ini kita minta mereka akan panggil dulu Komnas HAM," tutur Saleh.
Terakhir, Saleh menyatakan, pihaknya akan lebih dulu melakukan komunikasi kepada fraksi-fraksi lain di DPR RI untuk bagaimana kemungkinan hak angket diajukan untuk mengusut kematian 6 laskar FPI yang tewas.
Baca Juga: Ormas Islam di Sumut Tuntut Habib Rizieq Dibebaskan Tanpa Syarat
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok