Suara.com - Setidaknya 4.000 warga Brasil meninggal karena Covid-19 dalam waktu 24 jam. Menyadur BBC Rabu (07/04) angka ini adalah yang tertinggi sejak pandemi dimulai tahun lalu.
Varian baru virus corona yang lebih menular diduga menjadi pemicu lonjakan kasus. Jumlah kematian di negara itu sekarang hampir 337.000 jiwa, nomor dua setelah AS.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro Bolsonaro tidak berkomentar tentang 4.195 kematian yang tercatat dalam 24 jam terakhir. Sebaliknya, dia mengkritik karantina karena membuat obesitas, depresi dan menyebabkan pengangguran.
Presiden yang lebih khawatir dengan dampak ekonomi virus corona ini sibuk mengembalikan beberapa pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas lokal melalui pengadilan.
Padahal menurut data kementerian kesehatan, saat ini Brasil mencatat lebih dari 13 juta kasus virus korona. Sekitar 66.570 orang meninggal karena Covid-19 pada bulan Maret. Angka ini lebih banyak dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Secara tegas, direktur eksekutif Institut Studi Kebijakan Kesehatan Brasil, Miguel Lago mengatakan kondisi darurat ini terjadi karena narasi anti-penguncian Presiden Jair Bolsonaro.
"Walikota dan gubernur secara politik dilarang meningkatkan kebijakan jarak sosial karena mereka tahu pendukung presiden, termasuk para pemimpin bisnis, akan menyabotase itu," katanya.
Rumah sakit di Barsil kini penuh sesak, dengan pasien kritis yang menunggu perawatan di beberapa kota. Sistem kesehatan di daerah juga disebut dalam ambang kehancuran.
Beberapa negara bagian melaporkan kekurangan oksigen dan obat penenang. Menurut lembaga kesehatan Fiocruz, pasien Covid-19 menggunakan lebih dari 90% tempat tidur unit perawatan intensif dan jumlahnya lebih stabil sejak seminggu terakhir
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Harian India Pecah Rekor Lagi, Capai 100 Ribu
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan