Suara.com - Raja Yordania, Abdullah II akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi setelah drama yang melibatkan dirinya dengan sang adik tiri, Pangeran Hamzah meletus.
Menyadur France24 Jumat (09/04), Raja Abdullah II mengatakan krisis politik terburuk akibat 'persekongkolan' adiknya telah berakhir.
Dalam pernyataan resmi yang dibacakan di stasiun TV pemerintah, ia mengatakan bahwa surat Pangeran Hamzah yang mengatakan setia pada raja adalah hasil mediasi seorang paman.
"Saya berbicara dengan Anda hari ini untuk meyakinkan Anda bahwa hasutan telah dihentikan sejak awal dan bahwa Yordania yang kami banggakan aman dan stabil."
"Tantangan selama beberapa hari terakhir bukanlah yang paling sulit atau berbahaya bagi stabilitas bangsa kita, tapi bagi saya, itu yang paling menyakitkan. Hasutan datang dari dalam dan tidak satu rumah dengan kami," tambahnya.
Sebagai saudara dan kepala keluarga Hashemite dan juga sebagai pemimpin Raja Abdullah II merasa shock, sakit dan marah.
Pada hari Sabtu, Pangeran Hamzah mengatakan dirinya ditempatkan dalam tahanan rumah. Dia menggunakan media tradisional dan sosial untuk melakukan serangan atas situasinya.
Pangeran yang nyaris menjabat sebagai raja itu menuduh penguasa Yordania melakukan korupsi dan tidak mampu dalam memimpin negara.
Tapi setelah pernyataan yang menyuarakan kesetiaannya pada raja pada hari Senin, Abdullah mengatakan bahwa saudara tirinya telah menawarkan dukungannya untuk monarki.
Baca Juga: Enam Pasien Covid-19 Tewas Kehabisan Oksigen, Menkes Yordania Mundur
"Hamzah hari ini bersama keluarganya, di istana dan dalam perawatan saya," katanya.
"Pangeran Hamzah berjanji di depan keluarga untuk mengikuti jejak leluhur, tetap setia pada misi mereka dan menempatkan kepentingan, konstitusi juga hukum Yordania di atas semua pertimbangan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan