Suara.com - India akan dimasukkan ke dalam “daftar merah” negara yang dilarang melakukan perjalanan ke Inggris pada Jumat usai terdeteksi 103 kasus varian India di Inggris.
Melansir BBC, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Senin (19/4/2021) bahwa pelarangan tersebut dilakukan karena kekhawatiran akan varian Covid baru yang berasal dari India.
Per Jumat, 23 April 2021, orang-orang yang telah melakukan perjalanan dari India dalam 10 hari terakhir, akan dilarang memasuki wilayah Inggris.
Kecuali mereka yang memiliki paspor Inggris atau Irlandia, atau orang dengan hak tinggal Inggris, akan diizinkan masuk dengan syarat harus menjalani karantina selama 10 hari di hotel yang telah ditetapkan pemerintah.
Kepada House of Commons, Matt Hancock mengungkapkan, sebanyak 103 kasus Covid-19 varian India telah terdeteksi di Inggris. Sebagian besar kasus varian baru, yang secara umum dikenal dengan B1617 ini telah dikaitkan dengan perjalanan internasional.
Dia juga mengatakan bahwa sampel uji telah dianalisis untuk melihat apakah varian baru tersebut memiliki penularan yang lebih besar atau resistansi terhadap pengobatan dan vaksin.
“Setelah mempelajari data, dan dengan dasar kehati-hatian, kami telah membuat keputusan yang sulit tetapi penting untuk menambahkan India ke dalam daftar merah,” kata Hancock, kepada anggota parlemen.
Varian baru ini, katanya, memiliki perubahan genetik yang mengkhawatirkan dan perlu ditelusuri.
Meskipun masih terlalu dini untuk menyatakan apakah virus tersebut lebih menular, mematikan, kebal vaksin, atau apakah varian tersebut dapat dimasukkan ke dalam daftar Varian Kepedulian yang dimiliki beberapa negara seperti Afrika Selatan, Kent, dan Brasil.
Baca Juga: Tiga Varian Virus Corona Mutan Telah Masuk Wilayah Hong Kong, Apa Saja?
Saat ini penilaian disebut masih berlangsung. Sementara pemerintah Inggris ingin segera menghentikan banyaknya kasus yang masuk dan menyebar di Inggris.
Sejalan dengan itu, pemerintah Inggris telah meningkatkan pengujian kasus Covid-19 agar bisa dengan cepat menemukan kasus baru. Hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat dalam beberapa jam apakah seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.
(Maulida Balqis)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Polisi Temukan 5 Gigabyte Data Rahasia Hasil Retas Bjorka, di Antaranya Milik Perusahaan Asing
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
-
Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...
-
Tragis! Dikeroyok Teman Satu Tongkrongan, Luis Tewas di Depan Masjid usai Pesta Miras
-
Zulkifli Hasan Klaim Program MBG Bisa Tingkatkan IQ Anak Indonesia
-
Buron Korupsi E-KTP Paulus Tannos Lawan KPK dari Singapura, Gugat Penangkapan Lewat Praperadilan!