Suara.com - Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin minta maaf pada China atas umpatan yang ia unggah di Twitter terkait kapal mereka di Laut Filipina Barat.
Menyadur ABS-CBN Rabu (05/05), permintaan maaf ini diposting di akun Twitter miliknya, @teddyboylocsin.
"Saya tidak akan meminta provokasi terakhir sebagai alasan untuk kehilangan dia; tapi jika Wang Yi mengikuti Twitter maka saya minta maaf karena telah menyakiti perasaannya," katanya.
“Ini adalah impian saya yang sulit untuk ditiru sampai saya mencapai pikiran dan sikap elegan Wang Yi. Pendapatnya sendiri penting."
"Dia membimbing saya dalam pengertian dan tanggapan Myanmar. Saya pergi ke China untuk mendapatkan nasihatnya sebelum KTT para pemimpin ASEAN dan mengikutinya sesuai dengan surat," tambahnya.
Dalam sebuah tweet pada hari Senin, Locsin mengatakan kepada China untuk keluar dari Laut Filipina Barat karena ratusan kapal mereka berada di dalam Eksklusif 200 mil Filipina dan itu ilegal.
Juru bicara istana Harry Roque mengatakan Locsin juga secara pribadi meminta maaf kepada Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian.
"Dia memberi tahu saya bahwa dia secara pribadi meminta maaf kepada duta besar China," kata Roque dalam jumpa pers. "Kata-kata yang dia sebutkan itu hanya karena hal-hal yang membuat kepalanya memanas."
Locsin membenarkan pernyataan Roque bahwa Presiden Rodrigo Duterte tidak memintanya untuk minta maaf. Dia menyadari persahabatannya dengan Wang, yang disebut idola dalam diplomasi sedang "dipertaruhkan".
Baca Juga: Selain India, Filipina Juga Berisiko Alami Lonjakan Kasus Virus Corona!
Presiden Duterte mengatakan, "China tetap menjadi dermawan kami." Dia telah berulang kali berterima kasih kepada Beijing karena menawarkan vaksin COVID-19, pinjaman, dan investasi ke Filipina.
"Hanya karena kami memiliki konflik dengan China, tidak berarti kami harus bersikap kasar dan tidak sopan," kata Duterte dalam rekaman pidatonya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu