"Dia menduga karena tidak setuju dengan kebijakan pemerintah terhadap revisi UU KPK," kata Anita.
Sikap Tata tersebut sejalan dengan Anita, Alissa, Nay dan sang Ibu, Siti Nuriyah. Alasan itu yang paling masuk akal menjadi penyebab Tata tidak lolos TWK.
Kalau memang melihat dari kinerja, Anita menyebut kalau atasan Tata bahagia melihat kerjanya. Apalagi kalau soal wawasan kebangsaan yang menurutnya tidak perlu diragukan lagi karena Tata bagian dari Jaringan GUSDURian.
"Yang paling masuk akal adalah karena alasan seperti yang dia kemukakan sendiri, yaitu tidak setuju revisi UU KPK sehingga dianggap membahayakan," ungkapnya.
"Mungkin karena alasan itu dia dipandangan bakal nyusahin usaha-usaha oligarki buat makin menggerogoti dan mreteli KPK," tambah Anita.
Meski tidak lolos TWK, Anita begitu bangga dengan Tata yang menjadi pribadi kuat sehingga tidak terpengaruh radikalisasi dan polarisasi. Dirinya yakin Tata pergi dari KPK dengan kepala tegak karena mampu memperjuangkan apa yang dipercayakannya.
"Walau disingkirkan, dia pergi dari sana secara terhormat. Terima kasih Tata, atas inspirasi kekuatannya." pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Setelah Indonesia, Bendera One Piece Jadi Simbol Perlawanan di Nepal
-
Sibuk Cari Kerja daripada Demo? Pernyataan Menkeu Baru Picu Reaksi Keras, Ini Kata Purbaya Soal Permintaan Maaf
-
Demo 9 September 2025: BEM UI dan UIN Kepung DPR Lagi, Tagih Janji Realisasi Tuntutan 17+8
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Resmi Rangkap Menkopolkam Ad Interim, Langsung Ambil Komando
-
Ingin Sambungkan MRT Jakarta ke Banten, Pramono Anung Desak Dirut Cari Akal!
-
LHKPN Bongkar Kekayaannya Rp27 Miliar, Tapi Wamen Haji Dahnil Anzar Tetap Santai Kerja Naik KRL
-
Tampang 2 Pembunuh Keluarga Sahroni, Kronologinya Mengerikan: Tega Habisi Bayi dan Rampok Rp7 Juta
-
Rencana Jadikan PAM Jaya PT Dapat Penolakan, Pramono: Sekarang Eranya Pendanaan Tak Hanya dari APBD
-
Sesama Teknokrat dari Kampus Saingan, Beda Pendidikan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa vs Sri Mulyani