Suara.com - Untuk mengejar tenggat penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) menuju 12 Mei 2021, Kantor Pos Kota Bogor bergerak cepat melalui jalur komunitas. Penyaluran dilakukan dengan memberdayakan kantor kelurahan, kecamatan, di sekolah atau lapangan.
“Kami menyampaikan informasi ke pihak kecamatan dan kelurahan, bahwa kami akan melakukan pembayaran BST,” kata Kepala Kantor Pos Bogor Pupung H di Kantor Pos Bogor, Jln Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.
Di komunitas, yakni kantor kelurahan, kecamatan, di sekolah atau lapangan, PT Pos Kota Bogor membuka layanan. Dengan strategi jemput bola, diharapkan layanan bisa lebih cepat dan langsung menjangkau masyarakat.
Dalam penyaluran BST, Kantor Pos Bogor memastikan telah mematuhi protokol kesehatan. Teknisnya dilakukan dengan membatasi pelayanan terhadap KPM, yakni sebanyak 600 hingga 700 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)/hari untuk mengantisipasi penumpukan.
Adapun pelayanan melalui komunitas, petugas Kantor Pos juga menerjunkan petugas langsung ke rumah KPM yang sakit, lanjut usia (lansia), atau bahkan yang sedang melaksanakan isolasi mandiri akibat positif Covid-19.
Penyaluran langsung ke rumah KPM dilakukan di luar jadwal utama penyerahan BST.
“Biasanya ada KPM yang sedang sakit atau isoman, atau lansia itu biasanya sesuai informasi kelurahan, atau kecamatan kami lakukan pengantaran ke rumah. Dengan jadwal di luar jadwal utama,” kata Pupung.
Kantor Pos Bogor telah menyalurkan BST tahap 12 dan 13 kepada 121.940 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor hingga Senin (03/05). Jumlah tersebut merupakan sebesar 94,75 persen dari total jumlah alokasi 128.694 KPM.
Sementara itu, Juru Bayar Kantor Pos Bogor Taufik Ismail mengatakan dirinya kerap mengantarkan langsung BST ke rumah KPM. Menurut Taufik, banyak KPM yang lansia sudah tidak bisa mengambil BST ke kantor pos maupun komunitas. Dalam penyaluran, petugas Kantor Pos didampingi pihak kelurahan, RT, maupun RW.
Baca Juga: Perkuat SDM, Kemensos Konsisten Lakukan Reformasi Birokrasi
"Banyak yang seperti itu semua. Yang lansia semua kita antar, ada yang bisa cuma duduk atau berbaring. Dia enggak bisa kemana-mana, jadi kita antarkan," ucap Taufik.
Taufik mengaku ikhlas, bisa membantu para KPM dengan terjun langsung. Menurutnya, hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai juru bayar untuk memastikan BST tersalurkan.
"Ini kalau misalnya dia memaksakan kan tidak mungkin. Mending jadi kita sebagai juru bayar yang nganterin kesana. Kan tanggung jawab kita sebagai juru bayar. Bagaimana caranya itu tersalurkan," tutur Taufik.
Para KPM yang sedang menjalani isolasi mandiri, juga mendapatkan perlakuan yang sama dari para juru bayar. Mereka tetap menyalurkan BST dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Yang isolasi mandiri kita antar. Kalau terdampak Covid-19, kita masukan ke plastik. Dokumentasinya kita minta orang rumah selfie terus kirim ke kita. Karena kalau tidak begitu dia kasian karena terdampak,” kata Taufik.
BST dirasakan sangat bermanfaat bagi KPM seperti A Edi Permana. Warga Warung Jambu, Kota Bogor ini, menggunakan dana BST untuk membeli sembako dan kebutuhan keluarga.
Berita Terkait
-
Perjuangan Taryan, Tempuh 100 Km Merespons Kasus Pemasungan di Tasikmalaya
-
Perkuat SDM, Kemensos Konsisten Lakukan Reformasi Birokrasi
-
Kemensos Santuni 12 Ahli Waris Korban Longsor di Tapanuli Selatan
-
Hadir di Tengah Masyarakat, Mensos Kunjungi Korban Longsor di Solok
-
Antisipasi Bencana, Mensos Risma Pastikan Kesiapan Makanan dan Peralatan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
Terkini
-
Empati Musibah Sumatera, Polda Metro Ingatkan Tahun Baru Tanpa Kembang Api dan Knalpot Brong!
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Aktivitas Ekonomi Bireuen Mulai Bangkit
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Malam Tahun Baruan di Bundaran HI? Simak Aturan Main dari Mas Pram Agar Gak Kena Macet
-
Sumatra Tak Lagi Tanggap Darurat, Separuh Kabupaten/Kota Diklaim Telah Masuk Masa Transisi Pemulihan
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila