Suara.com - Sumber daya manusia (SDM) merupakan tulang punggung kemajuan bangsa. Salah satu fokus penting dalam hal ini adalah memperkuat reformasi birokrasi.
“Kuncinya adalah pada konsistensi dan tekad kuat melakukan reformasi birokrasi. Saya sudah melakukan reformasi di Kota Surabaya. Di Kemensos, reformasi akan saya dorong,” kata Mensos, Tri Rismaharini, Jakarta, Kamis (13/5/2021).
Ia menyatakan, Korea Selatan bisa menjadi contoh ideal bagi Indonesia, bagaimana mereka melakukan transformasi dari negara berkembang menjadi negara maju.
Kepada jajarannya, Risma menekankan pentingnya pemahaman tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang juga biasa disebut sebagai “abdi negara”. Menurut Mensos, “abdi” dalam bahasa Jawa artinya adalah “pembantu”, atau bahkan ada yang mengistilahkan sebagai “pesuruh”.
“Kita ini adalah pesuruh rakyat. Kerja kita ditunggu rakyat. Mereka tidak perduli kita di dalam kaya apa. Bagaimana kita di dalam bertabrakan dengan urusan administrasi yang rumit, sulit, dan berat. Masyarakat tidak perduli,” katanya.
Mensos mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja keras. Mensos ingin memperkuat sistem untuk memastikan kinerja pegawai di lingkungan Kemensos bisa dipantau dengan baik dan cepat.
Untuk kebutuhan tersebut, Mensos meluncurkan aplikasi e-Performance, belum lama ini. Dengan aplikasi tersebut, memungkinkan dilakukan montoring, pengukuran, dan evaluasi kinerja pegawai di lingkungan Kemensos, dengan lebih presisi.
“Dengan e-perfomance, masing-masing mengerjakan apa, output seperti apa, sehingga jangan sampai terima gaji utuh tetapi tidak menampilkan kinerja yang baik dalam bekerja,” katanya.
Teknologi untuk mengukur kinerja akan sangat membantu meningkatkan produktivitas kinerja ASN dan institusi di Kemensos ke depan.
Baca Juga: Antisipasi Bencana, Mensos Risma Pastikan Kesiapan Makanan dan Peralatan
“Aplikasi e-perfomance sangat bisa mengukur kinerja ASN dan untuk tahap awal akan dilakukan evaluasi usai sebulan diterapkan dan e-perfomane tidak dari nol karena sebelumnya diterapkan di Kota Surabaya sejak 2011,” katanya.
Dalam aplikasi banyak indikator, seperti jam berapa masuk kantor, jam berapa pulang kantor, outputnya seperti apa, yang terkoneksi dengan secara otomatis.
“Jika performance kurang baik seperti selalu datang terlambat, pulang lebih cepat itu akan dihitung dan ditotal serta selanjutnya diproses ke bagian kepegawaian,” katanya.
Berita Terkait
-
Kemensos Santuni 12 Ahli Waris Korban Longsor di Tapanuli Selatan
-
Hadir di Tengah Masyarakat, Mensos Kunjungi Korban Longsor di Solok
-
Antisipasi Bencana, Mensos Risma Pastikan Kesiapan Makanan dan Peralatan
-
IWIP Gandeng Komunitas Daerah untuk Kembangkan SDM Lokal
-
Pastikan Layanan bagi Disabilitas Berjalan Baik, Mensos Kunjungi Palembang
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
Terkini
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II