Suara.com - Indonesia mengharapkan penghentian kekerasan secara berkelanjutan di Gaza, yang kembali menjadi sorotan menyusul pecahnya pertempuran antara Israel dan gerilyawan Palestina.
Gencatan senjata tersebut diharapkan dapat diupayakan melalui sesi debat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus membahas isu Palestina dan Timur Tengah pada Kamis (20/5) pagi waktu New York.
“Yang jelas harus ada gencatan senjata atau penghentian aksi kekerasan dan saling serang. Karena kita sangat prihatin dengan keselamatan manusia, jadi tidak bisa menunggu sampai serangan-serangan itu berhenti,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian A Ruddyard dalam pengarahan media virtual.
Penghentian kekerasan di Gaza, menurut Febrian, harus diupayakan secara berkelanjutan karena wilayah itu telah berkali-kali menjadi sasaran dalam konflik antara Israel-Palestina.
“Saat ini mengingat korban jiwa yang besar, sudah saatnya Majelis Umum berpikir untuk membuat suatu mekanisme yang memungkinkan berhentinya kekerasan, bukan hanya sementara tetapi sekaligus menyelesaikan masalahnya,” ujar Febrian.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah tiba di New York pada Rabu (19/5) untuk menghadiri serangkaian pertemuan yang akan membahas situasi Palestina. Di New York, Menlu RI telah bertemu dengan Presiden Sidang ke-75 Majelis Umum PBB Volkan Bozkir serta Presiden Dewan Keamanan PBB Zhang Jun.
Pertemuan Majelis Umum PBB tentang Palestina dan Timur Tengah dilaksanakan setelah kegagalan Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan agresi Israel atas wilayah Palestina.
Pertempuran antara Israel dan Hamas, faksi Palestina yang mengontrol wilayah Gaza, meletus sejak 10 hari lalu.
Hamas melancarkan serangan roket setelah adanya bentrokan antara polisi keamanan Israel dengan jamaah di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dan menyusul kasus pengadilan oleh pemukim Israel untuk mengusir warga Palestina dari lingkungan di Yerusalem Timur yang dicaplok Israel.
Baca Juga: Ribuan Umat Islam di Medan Gelar Aksi Bela Palestina pada Jumat 21 Mei
Permusuhan kali ini adalah yang paling serius antara Hamas dan Israel selama bertahun-tahun, dan berbeda dari konflik Gaza sebelumnya. Hal itu telah memicu aksi kekerasan jalanan antara orang Yahudi dan Arab di kota-kota Israel.
Pejabat medis Palestina menyatakan 223 orang telah tewas dalam 10 hari pengeboman udara, sementara otoritas Israel mengatakan korban tewas di negara mereka sebanyak 12 jiwa.
Berita Terkait
-
Timur Kapadze Coret? Calon Pelatih Timnas, Mengerucut Bojan Hodak atau Heimir
-
Segera Diumumkan, Pelatih Baru Skuat Garuda Harus Rela Dirundung Standar Tinggi Warisan STY
-
Breaking News! Nova Arianto Resmi Terpilih Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20, Nova Arianto Singgung Soal Road Map
-
Terkuak Alasan PSSI Ogah Umumkan Identitas 5 Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan