Suara.com - Merayakan hari ulang tahun (HUT) Jakarta yang ke-494, rasanya tak lengkap tanpa menikmati berbagai kuliner legendaris Jakarta. Mulai dari makanan berat, minuman, hingga camilan yang tersedia di sederet restoran lawas Jakarta selalu berhasil menggugah selera.
Tapi, nggak usah khawatir kantong bolong, ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk bisa menikmati kuliner legendaris Jakarta tanpa takut boros. Salah satunya dengan memanfaatkan program #JajananLokal dari ShopeePay. Dalam program ini, Kamu bisa menikmati promo cashback hingga 60 persen saat mencicipi berbagai kudapan lezat di 13.000 merchant kuliner seantero Jakarta.
Head of Campaigns & Growth Marketing ShopeePay, Cindy Candiawan mengatakan, sebagai ibu kota, Jakarta menyimpan segudang histori dan perjalanan berharga yang patut dijaga, begitu juga dengan cerita kulinernya. Untuk itu, salah satu cara terbaik mengenal kota Jakarta adalah dengan mencicipi ragam penganan legendaris yang telah menjadi saksi riwayat selama puluhan tahun. Mulai dari minuman, makanan ringan, hingga makanan berat, sederet tempat makan legendaris kota Jakarta menyajikan cita rasa yang khas dan kaya akan sejarah.
Menurut Cindy, program #JajananLokal dari ShopeePay ini, merupakan upaya ShopeePay dalam melestarikan sejarah dan budaya kota Jakarta. Hadirnya program #JajananLokal di 13.000 merchant kuliner diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan kuliner lintas generasi yang lekat dengan perjalanan kota Jakarta. Selain itu, program ini juga hadir untuk membangkitkan industri makanan dan minuman lokal sejalan dengan semangat ‘Jakarta Bangkit’, tema besar HUT Jakarta yang diusung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Sebagai layanan pembayaran digital, kami senang ShopeePay dapat turut menjadi bagian dari perjalanan kemajuan industri kuliner kota Jakarta," tutur Cindy.
Untuk menyukseskan program ini, ShopeePay menggandeng musisi muda keturunan Betawi, Alika Islamadina. Musisi inspiratif itu pun mengajak generasi muda untuk tidak melupakan sejarah dan terus melestarikan budaya yang ada, termasuk warisan kuliner.
“Besar di tengah keluarga berdarah Betawi, sejak kecil saya sangat dekat dengan berbagai santapan legendaris Jakarta. Saya pribadi menyadari bahwa industri kuliner Jakarta telah menjadi salah satu jati diri kota yang ikonik dan memiliki daya tarik tersendiri. Lebih hebatnya lagi, berbagai tempat makan legendaris di Jakarta ini mampu berdiri kokoh hingga puluhan tahun dengan terus menjaga konsistensi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada, seperti pemanfaatan pembayaran non-tunai. Untuk itu, di kesempatan spesial ini, saya bersama ShopeePay ingin mengajak generasi muda untuk sama-sama melestarikan budaya serta warisan legendaris kota Jakarta dalam program #JajananLokal,” tutur Alika Islamadina.
Yuk, ikuti perjalanan napak tilas Alika Islamadina dan ShopeePay ke enam kuliner legendaris Jakarta favorit Alika dalam program #JajananLokal:
Kopi Es Tak Kie (1927)
Dimulai dengan secangkir es kopi yang wangi dan nikmat dari kedai Kopi Es Tak Kie. Didirikan oleh seorang perantau dari Tiongkok bernama Liong Kwie Tjong, Kopi Es Tak Kie merupakan kedai kopi legendaris yang ada di Jakarta sejak 1927. Nama Tak Kie sendiri mengandung pesan khusus yang ingin disampaikan oleh pemiliknya yaitu agar para penerusnya selalu tampil sederhana dan kerja keras. Memasuki generasi ketiga, Kopi Es Tak Kie kini telah berkembang menjadi lima cabang. Dengan tetap menjaga cita rasa klasik secara turun-temurun, Kopi Es Tak Kie senantiasa beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui promosi di media sosial, hingga menyediakan layanan pembayaran digital untuk menjaga eksistensi lintas generasi.
Soto Betawi H. Ma’ruf (1943)
Untuk santap siang, soto betawi bisa menjadi salah satu opsi yang menarik. Sejak tahun 40-an sebelum Indonesia merdeka, Haji Ma’ruf, orang Betawi asli Cikini memilih berjualan soto pikul keliling. Pada tahun 60-an, barulah Haji Ma’ruf mulai mendirikan tenda dan setelahnya restoran di daerah Cikini. Hadir dengan keunikan tersendiri, Haji Ma’ruf menambahkan sedikit susu sapi murni untuk membuat kuah sotonya menjadi semakin gurih dan sedikit mengental. Di balik kesederhanaan semangkuk soto Betawi H. Ma’ruf, tersimpan kisah perjalanan kota Jakarta dari tahun 40-an hingga menginjak era digital saat ini.
Mie Gondangdia (1968)
Kalau belum kenyang, wajib mencicipi mie legendaris yang sudah berdiri sejak 1968 ini. Berlokasi di Jalan RP Soeroso No. 36, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, kedai Mie Gondangdia memang cukup unik, pasalnya tidak ada plang atau penanda di depan gerainya. Memasuki generasi ke-4, Mie Gondangdia masih mempertahankan resep dan cita rasa autentiknya. Tekstur mie yang kenyal dicampur potongan ayam, sawi, jamur, dan bumbu rahasia mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk Presiden ke-5 RI, Megawati. Walau telah menjadi saksi sejarah sejak tempo dulu, Mie Gondangdia terus beradaptasi sesuai zaman, seperti menghadirkan layanan pembayaran digital ShopeePay di gerainya.
Es Pluit Acen (1985)
Berita Terkait
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
10.10 Super ShopeePay Day: Flash Sale Rp10, Dapat Saldo Rp1 Juta, dan Bayar QRIS Serba Seribu!
-
Jangan Ketinggalan! ShopeePay 9.9 Festival Serba Murah Bagi-bagi Mobil & Flash Sale Rp99
-
Heboh PPATK Wacanakan Blokir Saldo GoPay Hingga OVO, Netizen: Biar Kelihatan Kerja?
-
Merayakan Hari Lahir Jakarta: Jadi Kota Global dan Berbudaya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Brigadir Esco Dibunuh Istri: Brigadir Rizka Sintiani Dibantu Orang Lain Angkat Mayat Suami?
-
DPR RI Dukung Pembekuan Izin TikTok, Tapi Minta Tidak Matikan Ekosistem UMKM