Suara.com - Sebuah serangan bom di kompleks perumahan di kota Lahore, Pakistan, menewaskan empat orang. Meski begitu, hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terhadap ledakan tersebut.
Dilansir ANTARA, korban tewas berjumlah empat orang, dengan salah satunya aalah anak-anak. 14 Korban lain mengalami luka, termasuk petugas polisi yang tengah berjaga.
Ledakan terjadi di sebelah rumah Hafiz Saeed, pendiri kelompok militan Islam Lashkar-e-Taiba (LeT) yang dipenjara.
"Tampaknya yang kami lihat adalah lembaga penegak hukum kami yang menjadi sasarannya. Anda dapat melihat petugas polisi kami juga terluka," kata kepala polisi Provinsi Inam Ghani kepada wartawan.
Tiga orang tewas, kata Ghani. Seorang juru bicara polisi kemudian mengatakan seorang anak berusia empat tahun telah meninggal dunia karena luka-lukanya.
Beberapa dari mereka yang terluka, termasuk anak-anak, berada dalam kondisi kritis, kata seorang juru bicara rumah sakit.
Sebuah mobil yang diparkir di dekat sebuah rumah meledak, membakar mobil dan sepeda motor di dekatnya, kata seorang saksi mata, Fahim Ahmad, kepada wartawan di tempat kejadian.
Ghani mengatakan polisi sedang menyelidiki apakah bahan peledak itu diledakkan dari jarak jauh atau oleh seorang pembom bunuh diri. Kalau bukan karena pos pemeriksaan polisi, mobil bisa saja sampai di rumah Saeed, ia menambahkan.
Lashkar-e-Taiba disalahkan atas serangan Mumbai 2008 yang menewaskan 166 orang, di antaranya beberapa orang asing dan warga Amerika.
Baca Juga: 19 Pegawai Restoran Ditangkap Polisi karena Tak Mau Berikan Burger Gratis
Saeed, yang menjalankan Jamat-ud-Dawa, sebuah badan amal yang terkait dengan kelompok militan, pada November dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas dua tuduhan mendanai terorisme.
Seorang juru bicara badan amal itu mengatakan kepada Reuters bahwa Saeed berada di penjara dan tidak di rumahnya pada Rabu.
Kelompok-kelompok militan telah mencoba untuk bangkit kembali setelah serangan tentara Pakistan di tempat-tempat suci mereka di sepanjang perbatasan Afghanistan, tetapi daerah perkotaan seperti Lahore sebagian besar telah lolos dari kekerasan.
Tentara telah memerangi gerilyawan, yang ingin menegakkan aturan Islam mereka sendiri di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Berita Terkait
-
Kalah dari Pakistan, Timnas Voli Putra Indonesia Gagal ke Final AYG 2025
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
Cara Menyelamatkan Diri dari Serangan Bom Molotov di Tengah Aksi Massa
-
Merah Putih yang Ternoda, Saat Kreator Menuntut Keadilan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi