Suara.com - Elite PDIP Hendrawan Supratikno, menyampaikan kalau respons Presiden Joko Widodo atas kritikan BEM UI terkait The King Of Lip Service intinya untuk menegaskan kalau kritik merupakan hal yang biasa dalam sebuah demokrasi.
Menurutnya, ke depan tidak perlu ada yang meributkan.
"Inti yang hendak disampaikan Presiden, kritik dalam kehidupan demokrasi adalah soal biasa, tidak perlu diributkan. Buktinya, dia sendiri bolak balik dikritik dan biasa saja," kata Hendrawan saat dihubungi Suara.com, Rabu (30/6/2021).
Hendrawan kemudian bicara soal penyampaian kritik yang hanya sekedar cari perhatian. Menurutnya, kritik harus disampaikan dengan penuh kajian.
"Kita perlu buat kajian, janji-janji apa yang tidak dipenuhi Presiden. Apa faktor penyebabnya? Harus dipisahkan mana yang terkontrol dan mana yang disebabkan faktor eksternal yang tak terkontrol. Untuk yang terkontrol pada kewenangan Presiden, mana yang eksekusinya terkendala aturan dan mana yang sepenuhnya sebagai diskresi Presiden. Jadi harus rinci dan teliti," kata dia. .
Lebih lanjut, Hendrawan mengaku sepandangan dengan Jokowi. Menurutnya, kritik yang disampaikan BEM UI tak perlu ditanggapi berlebihan.
"Mahasiswa memang harus kritis, namun harus tetap berada di koridor akademis, argumentatif dan objektif," tandasnya.
Tak Soal Dikritik Asalkan Santun
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tidak menyoal adanya kritik dari BEM Universitas Indonesia yang menyebut kepala negara sebagai King of Lip Service. Terkait kritikan itu, Jokowi menganggap kritik sah-sah saja disampaikan asalkan santun.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Sopan Santun, Fahri Hamzah: Itu Bikin Kemerdekaan Tertunda Berabad-abad
Menurutnya, kritikan itu disampaikan BEM sebagai bentuk ekspresi berpendapat.
"Ada yang menyampaikan The King of Lip Service. Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa," ujar Jokowi dalam video diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).
Berita Terkait
-
Jokowi Ingatkan Tata Krama ke BEM UI, Rocky Gerung: Sopan Santun Itu Adalah Kemunafikan
-
BEM UI Disasar Hacker Usai Kritik Jokowi, Dalih Polisi Belum Usut Meski Bukan Delik Aduan
-
YLBHI Bantah Jokowi: Menilai Kritik Publik Pakai Ukuran Sopan Santun itu Absurd
-
Fadli Zon: Julukan The King of Lip Service Masih Sopan Sekali
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya