Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Charles Honoris membantah jika daerah tidak bisa melakukan lockdown karena tak memiliki anggaran. Ia menegaskan setiap daerah sudah punya dana untuk itu.
Hal ini diungkapkan dalam acara Mata Najwa yang diunggah di akun YouTube Najwa Shihab pada Kamis (1/7/2021). Dalam acara ini, Najwa bertanya mengenai kepala daerah yang mengatakan tidak bisa melakukan lockdown karena tidak ada uang.
Politikus PDIP itu lantas buka-bukaan mengenai lockdown di Indonesia. Ia menegaskan tidak bisa menerima alasan bahwa tidak ada anggaran untuk penanganan pandemi virus corona, termasuk upaya lockdown.
"Saya tidak pernah bisa menerima bahwa kita tidak punya anggaran untuk menghentikan Covid-19 di Indonesia," tegas Charles seperti dikutip oleh Suara.com, Kamis (1/7/2021).
"Saya tidak pernah bisa menerima alasan bahwa kita tidak punya anggaran untuk mengambil keputusan atau kebijakan yang paling tepat dalam menghentikan laju penularan Covid-19 di Indonesia," lanjutnya.
Lebih lanjut politikus PDIP ini membeberkan anggaran di berbagai kementerian hingga daerah. Ia menyebut setiap daerah sudah mendapatkan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Menurutnya, berbagai daerah memiliki uang dan anggaran yang cukup untuk melakukan lockdown. Sayang, data menunjukkan penyerapan anggaran sangat rendah.
"Ini saya siapkan anggara DAU dan DBH yang 8 persennya direalokasi untuk penanganan Covid ya. Penyerapannya sangat rendah, dari Rp46,5 triliun yang direalokasi di daerah untuk penanganan Covid, penyerapannya sampai Juni 2021 ini baru 23 persen. Ini sangat tidak sesuai dengan harapan," bongkar Charles.
Situasi serupa juga terjadi di sejumlah provinsi besar. Banyak yang memiliki anggaran namun tidak digunakan karena rendahnya penyerapan.
Baca Juga: Rawat 7.113 Pasien Positif Covid-19, RSD Wisma Atlet Penuh 96 Persen
"Provinsi-provinsi besar juga sama, kita lihat Jawa Timur misalnya penyerapannya 13,39 persen, Jawa Tengah cuman 9,3 persen, Jawa Barat 14 persen, DKI 2,6 persen. Jadi artinya apa? Uangnya ada kok. Tapi enggak diserap, enggak digunakan gitu loh," ujar Charles.
Dengan ini, Charles memastikan jika pemerintah memiliki anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Ia pun mengingatkan pemerintah untuk mengutamakan nyawa di atas ekonomi.
Hal ini sesuai dengan yang diatur dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yakni negara harus melindungi segenap bangsa.
"Jadi, negara harus, wajib memiliki prioritas untuk melindungi nyawa dan keselamatan rakyat Indonesia. Jadi prioritas nomor satunya adalah nyawa," tegasnya.
PPKM Mikro Darurat Berlaku Mulai 3 Juli, Ini Bocoran Aturannya
Pemerintah akan menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat yang mulai berlaku pada 3 Juli 2021. Berdasarkan salinan dokumen yang didapat, terdapat sejumlah aturan yang mengalami perubahan.
Berita Terkait
-
Rawat 7.113 Pasien Positif Covid-19, RSD Wisma Atlet Penuh 96 Persen
-
RESMI! PPKM Darurat Jawa-Bali Dimulai Jumat Besok sampai 20 Juli 2021
-
UPDATE: 89 Santri Ponpes Bina Madani Bogor Sembuh dari Corona
-
6 Pegawai Kejari Kota Tangerang Positif Covid-19, Kantor Ditutup
-
Jumlah Pengamen di Denpasar Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Pastikan Penanganan Medis dan Pemulihan Trauma
-
Prabowo Ingin Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi, Tidak Hanya Polri
-
Tolak Komisi 10 Persen, URC Bergerak Awasi Perpres Ojol: Harus Adil, Jangan Timpang!
-
OTT Bupati Ponorogo: Segini Total Kekayaan Sugiri Sancoko yang Terungkap!
-
OTT Ponorogo: KPK Bawa Orang Kepercayaan Bupati Sugiri Sancoko ke Jakarta
-
Tragis! Aksi Heroik Berujung Maut, Hansip di Cakung Jaktim Tewas Didor Maling Motor
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
SMAN 72 Dijaga Ketat Pasca Ledakan, Polisi Dalami Motif Bullying
-
Kapolri Aktif dan Mantan Masuk Daftar Anggota Komisi Reformasi Polri, Prabowo Ungkap Alasannya
-
Nekat Tabrak Maling Bersenpi usai Kepergok Beraksi, Hansip di Cakung Jaktim Ditembak