Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendukung kebijakan PPKM Darurat untuk mengendalikan laju penyebaran virus corona. Namun, Pemkot Yogyakarta juga tetap memperbolehkan wisatawan untuk berlibur.
Dua kebijakan ini langsung mendapatkan sorotan tajam dari publik. Salah satunya dari seorang pengguna Twitter bernama Bhagavad Sambadha yang memberikan pandangannya mengenai hal tersebut.
Ia membagikan tangkapan layar dua headline berita di akunnya. Satu berjudul "Penularan Covid-19 Makin Cepat, Pemkot Yogyakarta Dukung Pemberlakukan PPKM Darurat". Lalu headline lain berjudul "Wisatawan Berlibur ke Yogyakarta Harus Bawa Surat Bebas Covid-19 dan Sudah Divaksin".
Bhagavad Sambadha lantas mengkritik tajam kebijakan Pemkot Yogyakarta yang tidak konstisten itu.
"Kepribadian ganda," tulisnya di akun Twitter @fullmoonfolks miliknya seperti dikutip oleh Suara.com, Sabtu (3/7/2021).
Kritikannya itu yang menyebut kebijakan Pemkot Yogyakarta seperti kepribadian ganda langsung mendapatkan lebih dari 4.300 tanda suka. Cuitannya itu juga telah dibagikan ulang hingga 2.200 kali oleh warganet.
Banyak warganet yang menyetujui kritikan tersebut terhadap Pemkot Yogyakarta. Mereka menilai kebijakan untuk tetap memperbolehkan wisatawan berlibur di tengah situasi gawat penyebaran Covid-19 sangat membahayakan.
"Standar ganda," sahut warganet.
"Ganda campuran," timpal yang lain.
Baca Juga: Pengendalian PPKM Darurat, 4.463 Personel Gabungan Diturunkan
"Jogja katanya zona merah, PPKM Jawa Bali. Masih sempet-sempetnya mikirin wisata. Anomali banget mikire, maju kok ke belakang," tegur warganet.
"Semua obyek wisata tutup, tapi wisatawan dipersilakan datang. Seolah-olah Pemerintah Kota Yogyakarta @PemkotJogja hendak menjual wisata pandemi di Jogja, wisatawan diajak melihat rakyat Jogja yang sedang sakit dan kelaparan diakibatkan lockdown tanpa jaminan," kritik warganet.
"Udah nggak kaget. Sebagai warga istimewa aku lebih milih ngurus diri sendiri dan keluarga. Apa yang mau diharapkan dari pemerintah wakanda yang mencla-mencle ini hihihi," sindir warganet.
"Ngapa sih gak bisa tegas cuma 2 minggu. Kasihan nakes lama gak ketemu keluarganya. Ya Allah ya gusti, gemesss," tulis warganet.
"Biasa terus nanti yang disalahkan warganya lagi. Makan cari sendiri mati ngubur sendiri. Cari rumah sakit kalau sekarat juga sendiri," keluh warganet.
"Lebih penting uang wisatawan, ngorbanin warga lokal sampai faskes gawat darurat," kata warganet.
Tag
Berita Terkait
-
Pengendalian PPKM Darurat, 4.463 Personel Gabungan Diturunkan
-
PPKM Darurat Situbondo Dikawal Ketat TNI, Polri dan Satpol PP
-
Patut Diperhatikan, Kepatuhan dan Kedisiplinan Masyarakat Supaya PPKM Darurat Efektif
-
Petugas Gabungan Lakukan Penyekatan Mulai Tengah Malam Tadi, PPKM Darurat Jakarta Dimulai
-
PPKM Darurat Berlaku Hari Ini, Berikut Daftar Mall di Tangsel yang Tutup Sementara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal