Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, mendesak pemerintah mengambil langkah luar biasa atau ekstra ordinary memitigasi segera sistem kesehatan. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kolaps yang nantinya berdampak gagalnya menyelamatkan rakyat.
Jazuli mengatakan, kekinian adanya PPKM Darurat yang digelar 3 sampai 20 Juli harus dimanfaatkan betul untuk memitigasi penyebaran Covid-19. Pemerintah didesak juga memaksimalkan sistem kesehatan.
Pasalnya yang terjadi kekinian, kata Jazuli, seperti langkanya oksigen hingga obat-obatan. Bahkan sampai terjadinya penolakan pasien akibat kapasitas Rumah Sakit penuh.
"Tolong pemerintah hadir, selamatkan rakyat Indonesia," kata Jazuli kepada wartawan, Senin (5/4/2021).
Berkaca dari kasus di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta di mana puluhan orang meninggal akibat kehabisan oksigen, Jazuli mendesak pemerintah segera ambil langkah ekstra ordinary.
"Sekali lagi ini darurat, pemerintah harus mengambil langkah ekstra ordinari," ujarnya.
Adapun ada sejumlah hal yang direkomendasikan oleh Fraksi PKS kepada pemerintah untuk ambil langkah darurat. Pertama, pemerintah diminta membuka lebih banyak lagi rumah sakit darurat dengan memanfaatkan gedung-gedung pertemuan, GOR, hingga kantor pemerintahan.
Kedua, pemerintah diminta menjamin ketersediaan oksigen serta memasok tabung-tabung oksigen ke berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan covid 19.
Ketiga, pemerintah harus menjamin ketersediaan obat-obatan pasien covid dan memenuhi pasokan obat-obatan yang diperlukan untuk pasien covid 19 di berbagai rumah sakit dan apotik-apotik rujukan.
Baca Juga: Amuk Covid-19 di Surabaya, Sejumlah 100 Jenazah Dimakamkan dalam Sehari
Dan yang terakhir, pemerintah harus merekrut lebih banyak lagi relawan kesehatan untuk melayani pasien covid baik di rumah sakit maupun yang sedang isolasi di rumah atau tempat-tempat isolasi mandiri.
Berita Terkait
-
Amuk Covid-19 di Surabaya, Sejumlah 100 Jenazah Dimakamkan dalam Sehari
-
Benarkah Herd Immunity adalah Cara Atasi Covid-19? Berikut Penjelasannya
-
Hari Ketiga PPKM Darurat, Ribuan Orang Masih Coba-coba Masuk Jakarta
-
Kasihan! Ojek Online Jadi Korban Penutupan Akses ke Jakarta
-
PPKM Darurat Pulau Jawa-Bali, Sektor Otomotif Akan Mengalami Dampak Ini
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara