Suara.com - Meski penularan dan jumlah korban makin meningkat, masih ada masyarakat di Indonesia yang menganggap jika virus Covid-19 biasa-biasa saja. Hal itu ditemukan dari hasil lembaga survei Median, yang mencoba untuk mengetahui rasa takut masyarakat Indonesia terhadap Covid-19.
Hasil survei itu menunjukkan hanya sebanyak 51,8 persen responden yang mengaku takut dengan adanya Covid-19.
Sebanyak 1.089 responden terlibat dalam survei tersebut. Mereka dilemparkan pertanyaan "Saat ini, seberapa anda merasa takut terpapar Covid-19".
Hasilnya terdapat 17,9 persen yang menyatakan sangat takut dan 33,9 persen responden memilih takut. Sehingga keseluruhan responden yang takut akan adanya virus tersebut mencapai 51,8 persen.
Meski angkanya tinggi, namun Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyebut kalau hasilnya itu agak membahayakan.
"Angka ini menurut saya agak membahayakan ya, artinya orang yang mengatakan bahwa Covid biasa-biasa saja itu akhir Juni lalu itu angkanya kurang lebih 39,6 persen," kata Rico saat memaparkan hasil surveinya secara virtual, Rabu (7/7/2021).
Kemudian yang menyatakan Covid-19 biasa-biasa saja ada 5,6 persen dan sangat tidak takut Covid-19 sebanyak 3 persen.
Melihat hasil tersebut membuat Rico berpesan kepada pemerintah untuk lebih masif dalam melakukan sosialisasi terhadap bahayanya penularan Covid-19.
"Mudah-mudahan ini tentunya nanti perlu sosialisasi yang masif dari kita semua agar masyarakat ini tetap waspada terhadap Covid-19."
Baca Juga: Ajik Krisna dari Pemilik Kerajaan Pusat Oleh-oleh Bali, Banting Stir Jadi Petani Kacang
Survei tersebut dilakukan menggunakan rancangan non probability sampling pada 21 Juni hingga 26 Juni 2021. Survei dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner berbasis Google Form melalui Facebook dengan target pengguna aktif berusia 17 hingga 60 tahun ke atas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
KAI Daop 9 Jember Catat 12 Kasus Vandalisme 'Batu di Atas Rel' Sejak Awal 2025
-
Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Jadi Alarm Penting, Sekolah Harus Tegakkan Kawasan Tanpa Rokok
-
ICW Sebut MBG 'Pintu Awal Korupsi', Sedot Anggaran Pendidikan dan Untungkan Korporasi
-
Pemulung Temukan 16 Bahan Peledak Aktif di Sungai Curug: Ada Granat Nanas dan TNT!
-
Suhu di Jakarta Sempat Sentuh 35 Derajat, Pramono Anung: Yang Penting Hatinya Nggak Panas
-
Niat Gaya-Gayaan Berujung Petaka! Pria di Jakbar Ditangkap Usai Ketahuan Bawa Senpi Rakitan
-
Kepsek Tegur Siswa Merokok Dipuji Komnas Tembakau: Penting untuk Selamatkan 'Generasi Emas'
-
Rotasi di Kejaksaan Agung, Riono Budisantoso Ditunjuk Sebagai Dirut Jampidsus Gantikan Sutikno
-
Mahfud MD Bongkar Borok Kereta Cepat Whoosh: Duit Lari ke Mana? Natuna Bisa Jadi Taruhan
-
Kepala SMAN 1 Cimarga Dipolisikan Ortu Siswa Perokok, Komnas Tembakau: Guru Harus Dihargai