Suara.com - Sebuah iklan vaksin Covid-19 pemerintah Australia banjir kecaman setelah mempertontonkan pasien yang menderita akibat terinfeksi virus tersebut. Iklan itu dianggap menakut-nakuti.
Menyadur The Guardian Selasa (13/7/2021), pemerintah federal Australia merilis dua iklan mengenai vaksin Covid-19 pada akhir pekan lalu.
Pada satu iklan menampilkan seorang wanita muda yang tampak terengah-engah dan menderita akibat Covid-19. Sedangkan iklan lainnya memperlihatkan beberapa orang mengenakan gelang lengan bertuliskan Band-Aids.
Kedua iklan tersebut membawa pesan bagi masyarakat untuk tinggal di rumah dan melakukan tes Covid-19 dengan tagline: "Persenjatai diri Anda melawan Covid-19."
Menteri kesehatan federal Ausrtralia, Greg Hunt, mengatakan bahwa sebuah iklan dengan tagline "mempersenjatai diri sendiri" tepat sasaran.
Sementara iklan pasien yang sedang berada di rumah sakit tersebut masih disimpan sebagai cadangan jika terjadi wabah yang signifikan.
Hunt mengatakan bahwa iklan tersebut membawa pesan jika siapa pun dapat menyelamatkan nyawa orang lain melalui program vaksin Covid-19.
Kedua iklan tersebut langsung mendapat kecaman dari pakar kesehatan. Ada yang menganggap jika iklan tersebut cenderung menakut-nakuti warga.
Dr Jessica Kaufman, seorang peneliti di Murdoch Children's Research Institute mengatakan jika iklan tersebut sangat menakut-nakuti dan penuh dengan ketakutan.
Baca Juga: Moeldoko: Vaksin Gotong Royong Merupakan Inisiatif dan Partisipasi Masyarakat
Dr Kaufman juga menyebut jika iklan itu bisa meningkatkan keraguan warga terhadap vaksin Covid-19, manipulatif, serta meningkatkan ketidakpercayaan pada pemerintah.
"Kami telah melihat bahwa kampanye ketakutan atau pesan menakutkan tentang penyakit sebenarnya dapat menyebabkan warga menjadi lebih takut akan efek samping vaksin," kata Dr Kaufman.
Dr Kaufman juga mengkritik keputusan pemerintah yang menargetkan iklan tersebut kepada anak muda yang belum memenuhi syarat untuk menerima vaksin Covid-19.
"Mereka benar-benar menyasar anak muda karena menurut saya anak muda melanggar aturan di Sydney," katanya. "Tapi itu juga membingungkan dengan mengatakan: tinggal di rumah, dan omong-omong, pesan vaksinasi Anda yang tidak memenuhi syarat."
Prof Julie Leask, seorang ilmuwan sosial di University of Sydney, juga ikut mengkritik iklan tersebut yang dianggap penuh rasa takut.
Di sisi lain, baik Leask dan Kaufman, memuji upaya pemerintah federal atas upayanya dalam membuat iklan vaksin Covid-19 tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat