Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan vaksin Covid-19, Pfizer segera mendapatkam izin penggunaan daruat atay emergency use authorization (EUA).
Diketahui dari pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin, vaksin Pfizer bakal masuk Indonesia pada Agustus 2021 mendatang.
Penny mengatakan saat ini Pfizer tercatat ada dj beberapa fasilitas produksi. Dari 6 fasilitas produksi, kata Penny data yang lengkap sudah ada di 2 atau 3 fasilitas produksi.
"Sehingga dalam waktu secepatnya akan lebih dulu yang sudah lengkap data mutunya dari fasilitas produksi 2 akan segera keluar Use Authorization-nya," kata Penny dalam rapat di Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021).
Penny mengatakan kehadiran vaksin Pfizer, menambah daftar beberapa merk vaksin yang masuk dan digunakan di Indonesia.
"Pfizer menambah pada 5 yang saat ini sudah diberikan emergency use authorization," ujarnya.
Mendarat Agustus
Menkes Budi sebelumnya mengungkapkan bahwa Vaksin Covid-19 merek Pfizer akan mulai masuk ke Indonesia pada Agustus 2021 mendatang.
Budi menyebut dua bulan ke depan Indonesia akan kedatangan banyak vaksin, mulai dari merek AstraZeneca hingga Pfizer.
Baca Juga: Remaja Perempuan 17 Tahun Klaim Buah Dadanya Membesar Setelah Suntik Vaksin Covid-19
"Bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer, sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester kedua tahun ini akan menjadi semakin banyak," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Rabu (30/6/2021).
Hari ini saja, Indonesia kembali 14 juta kedatangan bahan baku vaksin Covid-19 merek CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China, ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-18.
"Sehingga total bahan baku vaksin dari sinovac yang sudah datang di kita adalah 105 juta dosis vaksin," sambungnya.
Nantinya, bulk vaksin ini akan diolah oleh Bio Farma dan kemungkinan siap dipakai pada awal Agustus 2021.
Budi meminta, seluruh masyarakat untuk turut mendukung program vaksinasi ini dengan segera divaksin jika sudah mendapat kesempatannya, demi mencapai kekebalan kelompok untuk mengatasi pandemi.
Dia juga menegaskan bahwa vaksin bukan senjata utama melawan Covid-19, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat.
Berita Terkait
-
Remaja Perempuan 17 Tahun Klaim Buah Dadanya Membesar Setelah Suntik Vaksin Covid-19
-
Kebut Capaian Vaksinasi, Pemkab Bantul Targetkan 700 Ribu Orang Tervaksin Tahun Ini
-
WHO Kecam Booster Vaksin Covid-19 karena Banyak Negara Lain Belum Kebagian
-
Moeldoko: Vaksin Gotong Royong Merupakan Inisiatif dan Partisipasi Masyarakat
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam