Suara.com - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani memandang wajar terhadap rencana Pemerintah Jepang untuk membawa mudik atau pulang kampung pekerjanya di Indonesia. Rencana itu tentunya berikata dengan situasi Pandemi Covid-19 di tanah air.
Menurut Christina langkah melindungi warga negaranya itu tidak hanya dilakukan pemerintah Jepang. Melainkan pemerintah negara lainnya, termasuk Indonesia.
Dia berujar pemerintah Indonesia juga melakukan hal serupa terhadap India ketika negara tersebut mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Pandangan saya sah-sah saja. Ini kebijakan yang diambil pemerintah negara lain untuk melindungi warganya," kata Christina kepada wartawan, Jumat (16/7/2021),
Kendati begitu, dia menilai keputusan negara-negara terhadap Indonesia saat ini harus dijadikan cambuk. Mengingat pada saat ini beberapa negara mengambil kebijakan melarang masuk warga negara asal Indonesia.
"Ini menjadi cambuk bagi kita semua, tidak hanya pemerintah namun juga masyarakat bahwa situasi saat ini sangat memprihatikan. Pemerintah telah menerapkan PPKM Darurat, ini harus dipatuhi oleh warga tanpa keraguan lagi.
"Kita harus tegas, saya mendukung pemberian sanksi tegas dari Pemerintah bagi pelanggar kebijakan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang rencananya akan membawa pekerja mereka kembali ke negara asal pada hari Rabu (14/07) kemarin. Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan belum ada realisasi hingga saat ini.
Juru bicara Kemlu RI juga mengatakan belum menerima informasi lanjutan tentang repatriasi dari pemerintah Jepang.
Baca Juga: Jepang Kirim 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca ke Indonesia Malam Ini
"Masih belum direalisasikan tapi ini merupakan bagian dari upaya perlindungan terhadap warga negaranya," jelasnya.
"Sama halnya, Indonesia pernah memulangkan WNI dari Wuhan dan juga kru kapal pesiar yang bersandar di Jepang pada saat awal Covid-19."
Menyadur NHK Kamis (15/7/2021), varian Delta membuat angka Covid-19 di Indonesia melonjak tajam dengan kasus harian baru mencapai 48 ribu dan 864 kematian pada Selasa lalu.
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menyebut sembilan ekspatriat meninggal antara 26 Juni hingga 12 Juli karena virus corona. Beberapa dari mereka berusia 30-an dan 40-an.
Satu perusahaan akan menerbangkan pesawat sewaan pada hari Rabu untuk mengevakuasi karyawan dan anggota keluarga mereka untuk keluar dari Indonesia.
Salah satu pekerja Jepang, Okutsu So yang bekerja perusahaan logistik Jepang di Jakarta mengatakan banyak orang akan kembali ke Jepang bulan ini atas instruksi kantor pusat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir