Suara.com - Pakar kesehatan dari Amerika Serikat (AS), Dokter Faheem Younus menegaskan, Ivermectin tidak digunakan sebagai obat untuk penyembuhan pasien Covid-19.
“Saya percaya Ivermectin bukan untuk Covid-19,” kata Dokter Faheem lewat video diskusi daring, Sabtu (17/7/2021).
Dia memang tidak menyangkal bahwa ada sejumlah studi berskala kecil yang membuktikan Ivermectin dapat menjadi penawar Covid-19.
“Tetapi ada meta analisis, yaitu studi berbasis bukti yang jumlah sampelnya sangat tinggi, ribuan. Jadi sampelnya sangat besar dibanding studi-studi kecil lainnya, itu menyatakan Ivermectin tidak dapat menyembuhkan Covid-19,” ujarnya.
Dokter Faheem lantas mencontohkan negara seperti Taiwan dan Amerika Serikat yang berhasil mengendalikan Covid-19, tidak menggunakan Ivermectin.
“Mereka tidak menggunakan Ivermectin untuk menanggulangi Covid-19,” katanya lagi.
Baru-baru ini Ivermectin kembali menjadi sorotan di tengah masyarakat. Kabar itu mencuat setelah ramai kabar bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) disebut-sebut telah menyetujui Ivermectin untuk penggunaan darurat Covid-19.
Namun, hal itu dibantah oleh Kepala BPOM Penny Lukito. Ia menyebut bahwa hingga kini ivermectin hanya mendapatkan izin untuk uji klinik.
Sebelumnya, BPOM juga menyampaikan belum mengizinkan Ivermectin untuk digunakan dalam pengobatan Covid-19, meski obat tersebut ramai diberitakan bermanfaat.
Baca Juga: Dokter Faheem Younus Tetap Sarankan Masyarakat Divaksin Sinovac atau Sinopharm
Ivermectin sendiri terdaftar di Indonesia untuk indikasi infeksi kecacingan (Strongyloidiasis dan Onchocerciasis). Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
Sejauh ini baru dua obat Covid-19 yang mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA), yaitu Remdisivir dan Faviravir.
"Tentu saja berbagai obat yang juga digunakan sesuai dengan protap yang sudah disetujui dari organisasi profesi ini juga kami dampingi untuk percepatan apabila membutuhkan data untuk pemasukan atau data untuk distribusinya," kata Penny
Penny menambahkan, dikeluarkannya izin EUA untuk obat Covid-19 tidak lepas dari hasil kerjasama dengan lima organisasi profesi dan tenaga ahli, termasuk apabila obat digunakan untuk pasien Covid-19 anak.
Berita Terkait
-
Dokter Faheem Younus Tetap Sarankan Masyarakat Divaksin Sinovac atau Sinopharm
-
Dokter Faheem Younus: Terapi Plasma Konvalesen Tak Bermanfaat Buat Pasien Covid-19
-
Dokter Faheem Younus Ungkap Tak Setuju Ivermectin Digunakan untuk Obat Covid-19
-
Resmi! Ini Situs Cek Stok Obat Covid-19 Secara Real Time di Apotek Terdekat
-
Viral Warga Bergantian Pakai Bilik Sauna untuk Imunitas, dr Faheem Younus: Nol Manfaat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol