Suara.com - Panduan isolasi mandiri jika anak terpapar Covid-19 apa saja? Mari simak bersama penjelasan berikut.
TINGGINYA TINGKAT KEMATIAN ANAK AKIBAT COVID-19
Gelombang kedua Covid-19 di Indonesia tak cuma mengancam orang dewasa. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan ada sekitar 250.000 anak di Indonesia pernah terpapar Covid-19.
Tingkat kematian anak akibat Covid-19 pun cukup tinggi, yakni mencapai 1,2% dari total kematian. Sebanyak 50% dari total kematian anak bahkan dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun. Tingginya angka ini salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman orang tua saat merawat anaknya yang sakit, terutama panduan isolasi mandiri jika anak terpapar Covid-19.
Pengajar Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Retno Asih Setyoningrum, menyebutkan penanganan Covid-19 pada anak seharusnya tergantung derajat sakitnya. Dalam kasus anak harus melakukan isolasi mandiri, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
“Ada beberapa ketentuan yang harus terpenuhi saat melakukan isolasi mandiri seperti tidak bergejala atau mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, demam, diare, muntah, dan ruam-ruam,” ujar Retno seperti dikutip dalam website news.unair.ac.id. Di samping itu, anak harus tetap aktif dan bisa makan minum serta menerapkan etika batuk.
TUGAS ORANG TUA
Selain dari dalam diri sang anak, upaya pemantauan saat isolasi mandiri juga harus dilakukan oleh orang tua. Tugas orang tua adalah memastikan anak mendapatkan perawatan yang baik di rumah.
Berikut panduan isolasi mandiri jika anak terpapar Covid-19.
Baca Juga: Panduan Isolasi Mandiri untuk Anak Positif Covid-19
- Memantau gejala dan keluhan
Orang tua perlu memantau gejala dan keluhan yang dirasakan oleh anak minimal dua kali sehari pada pagi dan malam hari. - Kamar memiliki ventilasi yang baik
Selain itu orang tua juga harus memastikan lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik. - Menyediakan termometer dan oxymeter
Saat anak terpapar Covid-19 di rumah orang tua perlu menyediakan termometer dan oxymeter. Pastikan kedua alat tersebut berfungsi dengan baik. - Menyiapkan obat
Beberapa obat yang perlu disiapkan adalah obat demam khusus anak, vitamin C (1-3 tahun maksimal 400 mg/hari; 4-8 tahun maksimal 400 mg/hari; 9-13 tahun maksimal 1200 mg/hari; 14-18 tahun maksimal 1800 mg/hari), zink 20 mg/hari yang diberikan selama 14 hari; dan vitamin D3 (usia kurang 3 tahun 400 IU/hari; anak 1000 IU/hari; remaja 2000 IU/hari; remaja obesitas 5000 IU/hari).
Orang tua harus mewaspadai beberapa keluhan saat merawat anak yang tengah isolasi mandiri. Keluhan tersebut antara lain:
- Anak banyak tidur
- Napas cepat
- Ada cekungan di dada
- Hidung kembang kempis
- Saturasi oksigen kurang dari 95%
- Mata merah
- Terdapat ruam
- Leher bengkak
- Demam lebih dari 7 hari
- Tidak bisa makan dan minum
- Mata cekung
- Buang air kecil berkurang
- Terjadi penurunan kesadaran
Jika terdapat keluhan tersebut orang tua diharuskan segera menghubungi dokter.
Retno juga menegaskan bahwa dalam penanganan anak yang sedang isolasi mandiri tidak ada ketentuan harus mengkonsumsi nutrisi tambahan seperti susu yang dijual di pasaran. “Intinya itu nutrisi yang bergizi, tidak ada khusus harus susu,” ucap Retno.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag
Berita Terkait
-
Waspada Covid XBB: Gejala, Penyebaran dan Panduan Isolasi Mandiri
-
Australia Hapus Aturan Isolasi Mandiri Wajib
-
Menkes Budi Terpapar Covid-19, Pihak-pihak Yang Pernah Kontak Erat Diminta Tes Swab dan Isoman
-
Menkes Budi Gunadi Sadikin Positif Covid-19, Langsung Isolasi Mandiri
-
Hits Health: Manfaat Ikan Lele untuk Kesehatan, 80.000 Anak Positif Covid-19 di Amerika Serikat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat