Suara.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay berharap modus calo dan penipuan terkait donor plasma konvalesen segera ditangkap. Pelakunya juga harus diungkap ke publik.
Penangkapan dan pengungkapkan penting segera dilakukan guna mencegah banyaknya keluarga pasien Covid-19 yang menjadi korban.
"Kalau menurut saya sebetulnya ya karena ini adalah modus yang sudah kelihatan jelas dan tentu aparat keamanan dalam hal ini kepolisisian diharapkan bisa mengungkap dan menangkap pelakunya. Ini penting supaya kejadian serupa tidak terjadi lagi," kata Saleh kepada wartawan, Jumat (30/7/2021).
Saleh mengatakan kemunculan praktik calo dan modus penipuan tersebut tentu sangat mengecewakan. Mengingat situasi pandemi yang dimanfaatkan sejumlah oknum untuk keuntungan pribadi dengan perbuatan tercela.
Karena itu ia meminta kepada masyarakat yang memang membutuhkan pedonor plasma konvalesen untuk lebih waspada dan berhati-hati.
Ia menyarankan masyarakat untuk mencari donor plasma di tempat resmi, semisal Palang Merah Indonesia (PMI).
"Kita meminta masyarakat untuk mencari donor konvalesen yang resmi, dalam hal ini bisa melalui PMI. Jadi PMI nanti kan bisa diperoleh informasi yang baik terkait calon-calon donor yang akan menyumbangkan darahnya itu. Kalau di PMI saya yakin itu akan tertib, pasti akan valid informasinya," ujar Saleh.
Di tengah meningkatnya jumlah permintaan plasma konvalesen, muncul praktik calo plasma. Kasus ini sudah terdeteksi terjadi di Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur.
Baca Juga: Calo Donor Darah Plasma di Tuban Gentayangan, Begini Modusnya
"Jadi calo itu dia memanfaatkan keluarga pasien yang sudah panik dan bingung mencari plasma konvalesen," kata petugas Hubungan Masyarakat Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Tuban Sarju Efendi dalam laporan Bloktuban.
Para pelaku biasanya memanfaatkan informasi permintaan plasma konvalesen yang diunggah keluarga pasien kasus Covid-19 ke media sosial dan pesan percakapan.
Pelaku kemudian menghubungi nomor telepon yang tercantum dalam informasi permintaan itu.
Menurut keterangan Sarju, pelaku mengatakan bisa membantu mendapatkan plasma konvalesen dengan cepat.
"Dengan alasan mungkin ia bisa koordinasi dengan petugas PMI atau kenal orang dalam PMI," kata Sarju.
"Ujung-ujungnya meminta imbalan sejumlah uang yang diminta transfer dimuka."
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter