Suara.com - Gunung Tambora tak hanya menyuguhkan pemandangan yang indah, namun juga turut andil dalam penemuan sepeda, alat transportasi yang belakangan ini naik daun.
Gunung berapi yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat tersebut meletus pada bulan April 1816. Letusan gunung itu diklaim lebih besar dari Gunung Krakatau.
Dampak dari letusan gunung Tambora tak hanya terasa di Indonesia, namun juga menyebar hingga belahan bumi lain dan menyebabkan bencana.
Menyadur Tree Hugger Rabu (4/8/2021), debu vulkanik dari letusan gunung Tambora terbawa angin hingga menutupi benua Eropa.
Akibat debu vulkanik gunung Tambora itu, benua Eropa dan sekitarnya mengalami musim dingin panjang akibat sinar matahari yang terhalang debu.
Selain itu, debu vulkanik itu membuat lahan pertanian gagal panen. Efek domino lain adalah tidak ada pakan untuk hewan ternak.
Meskipun letusan Tambora menyebabkan kekeringan, kelaparan serta penyebaran penyakit menular, tetapi juga berpengaruh terhadap penciptaan teknologi.
Dua tahun setelah bencana tersebut, Baron Karl von Drais membuat sebuah alat transportasi yang menggantikan kuda.
Baca Juga: Jelang EICMA 2021, Asosiasi Aksesoris Mobil dan Motor Italia Kemukakan Pertumbuhan Pasar
Kuda dan hewan penarik lainnya juga menjadi korban Tahun tanpa Musim Panas karena mereka kekurangan pakan dan banyak yang disembelih untuk dijadikan makanan.
Pada 1817, aristrokat dan penemu asal Jerman tersebut kemudian membuat dua roda yang ia pasang pada sebuah bingkai dan terdapat setang sebagai kendali.
Ia kemudian memberi nama Laufsmaschine yang berarti mesin berjalan dan menjadi cikal bakal desain sepeda hingga saat ini.
Sepeda yang pertama kali dibuat Drais berbobot 23 kg, memiliki dua roda yang terbuat dari kayu, dan dilengkapi tempat duduk mirip pelana kuda.
Sepeda temuan Drais tersebut juga belum dilengkapi pedal sehingga pengguna harus mendorongnya menggunakan kaki.
Dikutip dari Live Science, Drain kemudian membawa penemuannya ke Inggris dan Prancis. Di negara tersebut penemuannya menjadi terkenal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri