Suara.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mencatat angka kasus aktif mingguan dalam pekan ini mulai menurun dari puncak lonjakan kasus yang terjadi pada bulan Juli lalu.
Wiku memaparkan kasus aktif yang pada tanggal 25 Juli lalu sejumlah 573.903 kasus, kini turun menjadi 535.135 kasus pada tanggal 1 Agustus.
"Kabar baiknya, di tingkat nasional per tanggal 1 Agustus lalu, untuk pertama kalinya kasus aktif mingguan mengalami penurunan setelah lonjakan kasus pada akhir Juni lalu," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis, (5/8/2021).
Wiku merinci penurunan kasus aktif paling banyak dikontribusikan oleh 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta turun 48.139 kasus, Banten turun 12.560 kasus, Jawa Barat turun 6.595 kasus, Jawa Tengah turun 5.526 kasus, dan Kalimantan Tengah turun 2.485 kasus.
"Saya apresiasi seluruh pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dari kelima provinsi ini yang telah bahu-membahu menurunkan kasus aktif," ucapnya.
Wiku menyebut ini sebagai hasil dari pengorbanan masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi mobilitas melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
"Artinya, jika pemerintah daerah dan masyarakatnya berupaya sedikit lagi untuk menurunkan kasus, maka kasus aktif akan lebih cepat untuk segera berubah menjadi kesembuhan," tuturnya.
Meski begitu, Wiku menegaskan bahwa masih ada 25,49 persen atau 131 kabupaten kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 kasus yang didominasi daerah di Pulau Jawa dan Bali.
Secara nasional, 5 besar kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif tertinggi antara lain; kota Depok 27.389 kasus, Kota Bekasi 22.674 kasus, Kota Bandung 15.151 kasus, Kabupaten Bantul 14.760 kasus, dan Kota Tangerang Selatan 11.180 kasus aktif.
Baca Juga: Update Penanganan Covid-19 di Indonesia Kamis, 5 Agustus 2021
"Kepada seluruh Gubernur, mohon untuk dapat memantau data covid-19 di provinsinya sehingga selalu terpantau kabupaten kota mana saja yang mengalami kenaikan, baik kasus positif, kasus aktif, maupun kematian karena hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi lonjakan kasus," tutur Wiku.
Wiku berpesan agar penurunan kasus aktif tersebut harus terus dipertahankan mengingat kasus aktif di tingkat nasional saat ini masih mencapai sekitar 500 ribu kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan