Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa adanya gesekan di jajaran birokrasi, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, jangan sampai mengganggu pelayanan publik.
"Jangan sampai terjadi gesekan di dalam birokrasi sehingga layanan publik nanti terganggu. Itu yang tidak saya inginkan," katanya di Semarang, hari ini.
Hal itu disampaikan Ganjar menanggapi polemik pembebastugasan sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi.
Ganjar meminta Bupati Jepara Dian Kristiandi berkonsultasi dengannya dan Komisi Aparatur Sipil Negara terkait dengan pembebastugasan Edy.
Selain mempersilakan Dian berkonsultasi, Ganjar juga telah menurunkan tim untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jepara.
Terlepas dari masalah itu, Ganjar meminta agar dari bupati maupun sekda segera duduk bersama berdiskusi, terutama untuk kepentingan membangun Kabupaten Jepara.
"Saya, intinya cuma satu, nampak-nampaknya memang antara bupati dan sekda mesti duduk bersama. Duduk bersama bagaimana membangun Jepara, itu saja. Kalau kemudian ada yang tidak cocok, ada yang tidak berkenan, ada yang tidak pas, silakan dibicarakan," ujarnya.
Ganjar juga telah menginstruksikan pelaksana harian Sekda Jawa Tengah Prasetyo Aribowo untuk turun dan mengecek permasalahannya.
Seperti diwartakan, Edy dibebastugaskan sementara dari jabatannya sebagai sekda karena diduga telah melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat.
Baca Juga: Isu Pilpres 2024, Ganjar: Kayaknya Ora Pantes Ngomong Kuwi Aku
Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah Jepara Ony Sulistijawan mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Jepara disebutkan bahwa pembebasan tugas sebagai sekda Jepara berlaku sejak 9 Agustus 2021 sampai ada keputusan dari hasil pemeriksaan atas dugaan pelanggaran disiplinnya itu. [Antara]
Berita Terkait
-
Ganjar Minta Pemerintah Prabowo-Gibran Evaluasi Program dan Jajaran di Tahun Pertama
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Evaluasi Semua Program Yang Tak Jalan Termasuk Jajaran
-
Ganjar Ikut Meramaikan Warna Perlawanan: Keberanian Itu Menular, Harapan Itu Abadi
-
Ganjar Pranowo Tinjau Langsung Kondisi Pasca-Demo Jogja, Tunggangannya Jadi Salah Fokus
-
Megawati Akan Pimpin Upacara HUT RI di Lenteng Agung, Kehadirannya di Istana Masih Menjadi Misteri
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup