Suara.com - Sejumlah orang tewas dalam penembakan massal di kota Plymouth di barat daya Inggris pada Kamis malam (12/8/2021).
Penembakan masal itu digambarkan oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel sebagai sebuah insiden yang "mengejutkan".
Surat kabar The Times melaporkan bahwa hingga enam orang tewas dalam penembakan itu.
The Daily Telegraph memberitakan bahwa seorang pria bersenjata dilaporkan ditembak mati. Namun, tidak jelas apakah pria itu bunuh diri atau ditembak polisi.
Polisi tidak mengonfirmasi jumlah korban jiwa dalam peristiwa yang mereka gambarkan sebagai "insiden senjata api yang serius". Namun, polisi mengatakan situasinya diyakini dapat diatasi.
Inggris memiliki salah satu tingkat terendah di dunia untuk pembunuhan dengan senjata api, dan penembakan massal jarang terjadi.
Sharron Turner, 57 tahun, yang tinggal di belakang lokasi penembakan, mengatakan kepada The Times bahwa seorang pria bersenjata telah "menendang" pintu depan sebuah rumah semi-terpisah sebelum menembak seorang ibu muda dan putrinya yang berusia sekitar lima tahun.
Turner mengatakan dia mendengar bahwa pria itu, yang berpakaian hitam dan abu-abu, membawa senjata semi-otomatis.
Setelah melakukan serangan tersebut, pria bersenjata itu melarikan diri melalui sebuah taman di belakang rumah dan menembak dua pejalan kaki yang membawa anjing, menurut berita The Times.
Baca Juga: Penembakan Massal di Inggris, Beberapa Orang Meninggal
Anggota parlemen lokal Johnny Mercer mengatakan di Twitter bahwa insiden itu "tidak terkait teror".
"Insiden di Plymouth sangat mengejutkan dan saya prihatin dengan mereka yang terkena dampak," kata Menteri Dalam Negeri Priti Patel di Twitter.
Polisi daerah Devon & Cornwall mengatakan mereka dipanggil ke area Keyham di kota itu pukul 18.10 pada Kamis (12/8).
"Ada sejumlah korban jiwa di tempat kejadian dan beberapa korban lainnya menerima perawatan," kata mereka. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Remaja Investor Kripto Tewas Ditembak di Mobil
-
Pamannya Tertembak saat Perayaan, Pengantin Wanita Ini Batalkan Pernikahan
-
Kisah Kakek Koboy 72 Tahun di Solo: Gagal Tembak Kakak Ipar, Kini Dihukum Penjara 10 Tahun
-
Lukas Jayadi, Koboy Penembak Mobil Alphard di Solo Divonis 10 Tahun Penjara
-
Oknum TNI Terlibat Penembakan Mara Salem Harahap Dijerat Pasal Berlapis
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Ahli di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Kerugian Keuangan Negara Saja Belum Tentu Korupsi
-
Eks Bendahara Amphuri Diperiksa KPK, Bantah Ikut Campur Soal Kuota Haji
-
Janji Pemerintah Bantu Renovasi Sebagian Ponpes Tua dan Rawan, Cak Imin: Tapi Anggaran Kita Terbatas
-
Kasus Erika Carlina Naik ke Penyidikan, DJ Panda Dipanggil Polisi Pekan Depan!