Suara.com - Afganistan resmi kembali dikuasai kelompok fundamentalis Taliban mulai pekan ini. Itu setelah Presiden Ashraf Ghani dan jajaran pemerintahannya kabur dari negara tersebut sebelum gerilyawan merebut ibu kota Kabul.
Kembali berkuasa setelah tersingkir selama 20 tahun, kelompok garis keras Taliban diperkirakan akan menerapkan pembatasan ketat terhadap kehidupan warga Afghanistan.
Berikut ini beberapa latar belakang perkembangan terakhir di sana, dan mengapa kembalinya pemerintahan Taliban membuat banyak orang mencemaskan masa depan Afghanistan.
Siapa Taliban?
Taliban atau "mahasiswa" dalam bahasa Indonesia diyakini banyak pihak sebagai kelompok Islam ekstremis yang ingin menerapkan interpretasi ketat terhadap hukum agama di Afghanistan.
Kelompok ini berasal dari pejuang Mujahidin yang didukung Amerika Serikat, gerilyawan Islam fundamentalis, yang memerangi Uni Soviet di Afghanistan pada 1970-an dan 1980-an.
Pada 1990-an, Taliban mulai mengonsolidasikan kekuatan dan merebut beberapa wilayah dalam perang saudara melawan pasukan pemerintah dan milisi yang dipimpin oleh panglima perang setempat.
Pada tahun 1996 para militan Taliban berhasil menguasai Kabul, memaksa presiden saat itu untuk melarikan diri, dan mengantarkan periode kekuasaan Taliban di seluruh negeri.
Namun sebagian kecil wilayah negara itu tetap berada di luar kendali Taliban. Sebagian besar negara lain juga menolak mengakui pemerintahan Taliban.
Rezim mereka dikenal brutal dalam membantai lawan-lawannya, bersekutu dengan kelompok teroris, menindas hak-hak perempuan, menerapkan bentuk hukuman yang kejam, termasuk menghancurkan situs kuno.
Baca Juga: YouTube dan WhatsApp Tutup Akses Akun Afiliasi Taliban
Koalisi negara-negara barat melakukan invasi untuk menggulingkan rezim Taliban setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Pasukan gabungan yang dipimpin Amerika Serikat, termasuk pasukan Australia, melakukan serangan untuk menghancurkan Taliban yang melindungi Usamah bin Laden dan gerakan teroris Al Qaeda-nya.
Taliban dengan cepat digulingkan dari kekuasaan, tapi kelompok ini terus hidup, melancarkan taktik perang gerilya selama 20 tahun melawan AS, sekutunya, dan tentara Afghanistan.
Sementara pasukan pemerintah menguasai wilayah perkotaan, Taliban mempertahankan kendali daerah pedalaman atas dukungan penduduk setempat, terutama dari etnis Pashtun di selatan dan timur negara itu.
Terobosan besar Taliban terjadi setelah AS dan negara-negara Barat lainnya menarik pasukan mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Pejuang bersenjata Taliban bergerak menyapu seluruh negeri, merebut kota-kota hampir tanpa perlawanan yang berarti.
Berita Terkait
-
YouTube dan WhatsApp Tutup Akses Akun Afiliasi Taliban
-
Menakar Nasib Afghanistan Usai Kembali Jatuh ke Tangan Taliban
-
Janji Hormati Hak-hak Perempuan, Benarkah Taliban Bakal Berubah?
-
Baru Tinggalkan Afghanistan, Mayat-mayat Warga Sipil Ditemukan di Roda Pesawat AS
-
Pengamat Sebut Ada Kemungkinan Taliban Akan Bangkitkan ISIS di Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu