Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengajak seluruh masyarakat bersyukur atas usia kemerdekaan Indonesia yang telah menginjak 76 tahun. Pasalnya, menurut Tito tidak semua negara besar bisa bertahan untuk terus menjadi satu.
Hal tersebut ia contohkan dengan Uni Soviet, sebuah negara komunis terbesar pada masanya yang akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil. Itu terjadi pada 1991 di mana Uni Soviet kalah dalam perang dingin melawan Amerika Serikat.
“Oleh karena itu kita perlu merawat kebangsaan ini, kita adalah negara yang sangat unik, terdiri dari keberagaman. Dan keberagaman itu merupakan satu kekayaan bagi kita,” kata Tito saat memberi sambutan pada gelaran Parade Budaya Nusantara dan Perlombaan Tiktok Prokes 5M, Rabu (18/8/2021).
Tito mengungkapkan kalau Indonesia tidak bisa terlepas dari adanya keberagaman di mana terdapat ratusan suku, keturunan, agama serta bahasa lokal di dalamnya. Namun, perbedaan itu tidak menggoyahkan Indonesia untuk dapat berdiri dan bersatu.
Kendati demikian, bangsa Indonesia juga tetap perlu waspada karena perbedaan juga mengandung potensi konflik, yang dapat berujung pada perpecahan.
Mantan Kapolri tersebut masyarakat agar belajar dari peristiwa yang terjadi di Afghanistan belum lama ini. Peristiwa itu dapat menjadi pembelajaran untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu, di tengah peringatan kemerdekaan ke-76 tahun ini, kita berusaha selain berkontemplasi juga melakukan upaya-upaya untuk merawat persatuan (dan) kesatuan bangsa itu,” tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK