Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, selama ini tidak ada kendala sinergi Pusat dan Daerah. Hal ini menurutnya, karena Halim Iskandar berasal dari daerah, sehingga paham betul kebutuhan kepala daerah.
Maka saat ditugaskan sebagai Mendes PDTT, Halim berpedoman bahwa semua kebijakan dari pemerintah pusat bisa dipahami oleh daerah asal jelas.
"Kunci jelas ini artinya dipahami. Makanya kemudian, semua kebijakan yang yang saya keluarkan selalu diiringi village summary, supaya ruh kebijakan bisa dipahami dan terbukti efektif," katanya, Rabu (18/8/2021).
Ia mencontohkan BLT Dana Desa yang dimulai dari proses kebijakan, kewenangan ada di kepala desa untuk melakukan pendataan dan penentuan lembaga yang lakukan pendataan.
Seperti Relawan Desa Lawan Covid-19, dimana kades sebagai ketua relawan, kemudian pendataan dilakukan tiga orang berbasis RT. Dengan 8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), maka hampir semua mengatakan tepat sasaran.
"Karena prinsip dari desa untuk desa. Sejak awal, kami tekankan hingga merasa bagian penting dari proses pembangunan," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini
Kemudian penyederhanaan diksi agar masyarakat yang berasal dari berbagai latar pendidikan itu bisa memahami kebijakan yang diterbitkan, agar para kepala desa yang juga beragam latar pendidikannya, bisa langsung diaplikasikan dan tidak disibukkan memahami konsep
"Olehnya, dis ini peran pendamping desa menjadi sangat penting agar perencanaan pembangunan di desa bisa berjalan," kata Halim.
Kemudian petunjuk teknis pun dibuat atraktif seperti meme-meme yang bisa dipasang oleh kades di tempat publik. Petunjuk seperti protokol kesehatan di pasar, di balai desa dan tempat lainnya.
Baca Juga: Mendes PDTT Siap Bantu Sukseskan Ganti Rugi Korban Kerusuhan Maluku Tahun 1999
Meme itu selalu diberikan tempat untuk pemasangan foto kades, agar jadi motivasi untuk menampilkan ini.
"Ini termasuk yang menciptakan pola hubungan Kementerian Desa dengan kepala desa, ketua BPD dan warga," kata pria yang akrab disapa Gus Halim ini
Kebijakan itu juga berikan arah yang jelas, seperti arah penggunaan dana desa agar semua desa tidak pikir panjang untuk salurkan dana desa
Gus Halim mengatakan, selalu ada sinergi antara pemerintah pusat dan desa, karena RPJMN 2020-2024 berkaitan dengan kebutuhan desa seperti penurunan kemiskinan, peningkatan kesehatan, stunting dan akses pendidikan.
Untuk meningkatkan komunikasi dengan desa, dilakukan komunikasi secara virtual dengan desa yang tidak terkendala sinyal.
"Kemudian di Kemendes, kami menyiapkan tim yang dinamakan Sapa Desa, yang setiap hari telepon setiap desa. Jika lancar, tiap tiga bulan, desa akan tersapa kembali," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Berita Terkait
-
Berpakaian Adat Dayak, Mendes PDTT Hadiri Upacara HUT Kemerdekaan secara Virtual
-
Cara Mensyukuri Kemerdekaan Tidak Harus dengan Kemeriahan, Ini Kata Gus Halim
-
Integrasi Posyandu untuk Tingkatkan Pelayanan Praktis Bagi Warga Desa
-
Hadiri Harteknas 2021, Mendes PDTT Berharap Riset di Indonesia Semakin Inovatif
-
Kemendes PDTT: Pengembangan Desa Wisata harus Beri Manfaat Ekonomi bagi Masyarakat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH