Suara.com - Osama bin Laden pernah meramalkan Joe Biden sebagai calon pemimpin Amerika yang tak berkompeten dan akan membawa negara besar itu menuju krisis.
Menyadur Daily Mail Minggu (22/08), pemimpin Al Qaeda itu menulis surat pada tahun 2010 kepada seorang ajudan 'Saudara Syekh Mahmud', bernama asli Atiyah Abd al-Rahman.
Surat 48 halaman itu membahas tentang serangan teror di negara-negara Muslim lainnya sebagai ganti dari serangan langsung terhadap AS.
Pada halaman 36, ia menguraikan keinginannya untuk membentuk dua regu pembunuh, satu di Pakistan dan satu lagi di Afghanistan.
Tugasnya adalah merencanakan serangan terhadap Presiden AS saat itu Barack Obama dan mantan direktur CIA David Petraeus, jika mereka mengunjungi kedua negara tersebut.
"Membunuh Obama otomatis membuat Biden mengambil alih kursi kepresidenan untuk sisa masa jabatan. Biden tidak siap untuk itu dan akan membawa AS ke dalam krisis."
"Adapun Petraeus, dia adalah orang terbaik di tahun terakhir perang ini, dan membunuhnya akan mengubah jalan perang."
Analis intelijen AS yang pertama kali mengungkapkan dokumen itu ke Washington Post pada 2012 mengatakan baik plot terhadap Obama maupun Petraeus tidak realistis.
Tapi serangan bin Laden terhadap kemampuan Biden dan peringatannya tentang 'krisis' Amerika sekarang benar. Biden menghadapi kemarahan yang meningkat di seluruh dunia karena mengabaikan nasib warga Afghanistan.
Baca Juga: Warisan Properti Bel Air Keluarga Osama bin Laden Bernilai Rp 404 Miliar
Kemarin terungkap bahwa pemerintahannya sudah diperingatkan bulan lalu bahwa ibu kota Afghanistan akan jatuh ke tangan Taliban setelah penarikan Amerika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat