Suara.com - Direktur Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid menyebut Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo merupakan sosok yang tepat bagi upaya rekonsiliasi tragedi 1965.
"Saya merasa bahwa Pak Agus adalah tokoh yang tepat dalam menyelesaikan fase 65 (tragedi 1965),” kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, hari ini.
Itu dia katakan setelah melihat foto Widjojo bersama seorang anak tokoh tahanan politik di forum yang membedah tragedi 1965, yakni Simposium Nasional 65. Selain itu, dia mengatakan sosok Widjojo --putra dari Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Sutojo Siswomihardjo-- sangat terkait dengan tragedi 1965 karena mantan wakil ketua MPR dari Fraksi TNI itu turut menyaksikan peristiwa itu.
Dari situ, putri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid melihat peluang rekonsiliasi dan perdamaian yang sejati bagi tragedi 1965.
Widjojo yang dia nilai sebagai sosok tepat bagi rekonsiliasi tragedi 1965, juga didasarkan pada beberapa pertemuan keduanya, termasuk ketika bertemu di Komnas HAM saat pembicaraan tentang rekonsiliasi 65 dan diisi pemutaran film psikiatri dari Amerika Serikat.
Selain itu, dia menyebut dibutuhkan sosok dengan pikiran terbuka dan kebesaran jiwa dalam membicarakan serta menyelesaikan rekonsiliasi 1965. Sosok dan sikap itu dia refleksikan pula dari buku berjudul Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out Of The Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang berisi mengenai pemikiran serta kehidupan Widjojo yang diluncurkan pada Rabu (25/8).
Menurut dia, Widjojo merupakan sosok yang paling memiliki kebesaran jiwa dalam memahami tragedi 1965, sebagaimana Gus Dur mengatakan setiap bangsa akan melewati belokan-belokan dalam sejarahnya dan dibutuhkan kebesaran jiwa untuk menerima serta memahami serta menggunakan pelajaran untuk masa depan.
“Ini terefleksikan bagaimana Pak Agus melihat tragedi 1965 dan rekonsiliasinya. Berpikiran terbuka yang menyeluruh sebagai seorang pelaku sejarah,” ujar Alissa Wahid.
Hal senada juga disampaikan aktivis Dimas Oki Nugroho dalam acara peluncuran buku berjudul Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out Of The Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional.
Baca Juga: Putri Gus Dur Sebut Putra Pahlawan Revolusi Ini Tepat bagi Rekonsiliasi Tragedi 1965
Ia menilai Widjojo merupakan sosok yang mampu melihat seluruh dinamika dan tragedi 1965 dengan jiwa yang besar. "Persoalan sekarang adalah kejujuran. Pak Agus menawarkan rekonsiliasi. Sehingga beliau dikenal sebagai rekonsiliator," kata dia.
Berita Terkait
-
PBNU Kecam Keras Gus Elham Cium Anak Perempuan: Cederai Martabat Manusia dan Nodai Dakwah
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Ironi Jelang HUT RI ke-80: Rumah Doa di Garut Disegel, Negara Didesak Jamin Kebebasan Beragama
-
Sirene Darurat Intoleransi Meraung, Alissa Wahid Ajak Bangsa Kembali ke DNA Asli
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM