Suara.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Subandrio, mengungkapkan keterbatasan laboratorium menjadi salah satu masalah kurangnya tes covid-19 di Indonesia.
Amin mengatakan jumlah jejaring laboratorium pemeriksa Covid-19 di Indonesia yang saat ini berjumlah 913 lab masih kurang memadai untuk mendeteksi seluruh kasus Covid-19.
"Kalau kita lihat standarnya, bahwa di daerah-daerah terpencil dan resources nya terbatas mungkin masih banyak hambatan untuk prosedur berstandar tinggi, jadi 800-an itu memang sudah banyak tapi kurang banyak, dan standarnya juga masih berbeda-beda," kata Amin dalam diskusi virtual, Kamis (26/8/2021).
Menurutnya hal ini menyebabkan testing di Indonesia tidak pernah mencapai target maksimal, karena kecepatan dan kemampuan setiap lab pemeriksa covid-19 masih kurang memadai.
"Jumlah pemeriksaan dituntut sangat tinggi, karena jumlah kasus konfirmasi yang ditemukan itu bisa saja menjadi rendah karena tesnya yang kurang, ini menjadi salah informasi, jadi tes itu diharapkan sebanyak mungkin bisa dikerjakan agar kita bisa sedini dan sebanyak mungkin menemukan kasus," jelasnya.
Dia menyebut saat ini beberapa lembaga penelitian tengah mengembangkan metode pemeriksaan yang lebih cepat, spesifik dan akurat namun tetap terjangkau agar pandemi terkendali.
"Masyarakat juga tidak perlu lagi merasa takut atau kurang nyaman kalau diperiksa, itu juga yang sedang dicari oleh semua lab, kalau bisa tidak usah pakai swab nasofaring, karena bagaimanapun itu tidak nyaman atau bahkan menimbulkan sakit, sekarang juga banyak yang beralih ke swab saliva atau kumur-kumur, intinya diupayakan sesederhana mungkin tapi tetap bisa mendeteksi jika ada virus," ungkap Amin.
Diketahui saat ini jumlah laboratorium Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 913 lab, terdiri dari 693 lab RT-PCR, 111 lab TCM, serta 109 lab RT-PCR dan TCM.
Baca Juga: 20 Orang Meninggal dalam Sehari karena COVID-19, Korea Selatan Pecah Rekor Harian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Jorok! Kemenkes Didesak Segera Jatuhi Sanksi RS Cut Meutya usai Viral Kasur Pasien Penuh Belatung
-
5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
-
Refleksi MUI Soal Masa Depan Air di Jakarta: Tak Hanya Menghidupi, Tapi Juga Mempersatukan
-
Teka-teki Kematian Siswi SMK Dikaitkan dengan Keracunan MBG, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Rocky Gerung Curiga Motif Jokowi Temui Prabowo karena Gelisah, Berkaitan Nasib Gibran dan Bobby?
-
Saat Prabowo Ungkap Kerugian Rp300 Triliun, Bahlil Terciduk 'Colek Mesra' Menteri Rosan: Ada Apa?
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan