Suara.com - Inggris telah mengevakuasi hampir 15.000 warga dari Afghanistan setelah Taliban berhasil menguasai dan mengambil alih Kabul.
Menyadur Channel News Asia Minggu (29/8/2021), pesawat terakhir Inggris yang mengevakuasi warga sipil dari Afghanistan telah meninggalkan Kabul pada Sabtu (28/8/2021).
Pesawat tersebut menandai berakhirnya operasi evakuasi selama dua minggu dan berhasil menerbangkan hampir 15.000 warga Afghanistan dan Inggris.
Seorang juru bicara kementerian pertahanan Inggris juga mengungkapkan jika pasukannya bersiap untuk meninggalkan Afghanistan pada Sabtu (28/8/2021).
"Sudah waktunya untuk menutup operasi ini. Tapi kami tidak melupakan orang-orang yang masih harus pulang, dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu mereka," kata duta besar Inggris untuk Afghanistan Laurie Bristow.
Sebuah pesawat angkut militer Inggris yang membawa pasukan bersenjata dilaporkan telah mendarat di sebuah pangkalan udara di Inggris selatan pada hari Sabtu.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa Inggris memasuki detik-detik terakhir melakukan proses evakuasi di Kabul.
Ben Wallace juga menegaskan bahwa pasukannya hanya akan memproses orang-orang yang sudah berada di dalam bandara Kabul.
Inggris berada di pihak Washington sejak awal invasi pimpinan AS ke Afghanistan yang menggulingkan Taliban pada tahun 2001.
Baca Juga: Staf Kedutaan Teledor, Dokumen Penting di Afghanistan Bisa Diakses dengan Mudah
Sedikitnya 450 personel angkatan bersenjata Inggris tewas selama hampir dua dekade bertugas di negara tersebut.
Wallace mengatakan ada sekitar 800-1.100 warga Afghanistan yang telah bekerja untuk Inggris dan memenuhi syarat untuk meninggalkan negaranya.
Namun, kepala angkatan bersenjata Inggris Jenderal Nick Carter mengatakan kepada BBC pada hari Sabtu bahwa totalnya bisa lebih banyak.
Carter mengatakan jika banyak warga Afghanistan yang tidak dapat pergi karena terlalu berbahaya untuk melakukan perjalanan ke bandara Kabul.
"Kami sering menerima pesan dan teks dari teman-teman Afghanistan kami yang sangat menyedihkan. Kami menjalani ini dengan cara yang paling menyakitkan," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya