Suara.com - Meredanya kasus Covid-19 di Indonesia membuat sejumlah mesin penggerak roda perekonomian mulai 'panas' kembali.
Bahkan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keoptimistisannya memandang Perekonomian Indonesia ke depan.
"Tahun ini kita berharap seluruh elemen agregat demand sudah mulai masuk ke zona positif. Dengan demikian APBN tidak bekerja sendiri," kata Sri Mulyani dalam acara Seminar Nasional ISEI Tahun 2021, yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (31/8/2021).
Momen pemulihan ini, kata dia, dimulai sejak kuartal II 2021 saat pertumbuhan ekonomi kembali masuk zona positif pada level 7,07 persen secara year on year, hampir semua indikator telah menunjukan perbaikan semisal kinerja investasi, ekspor, impor begitu juga dengan konsumsi masyarakat.
Sehingga, dia berharap seluruh mesin pertumbuhan ekonomi masih ke zona positif. Dengan begitu, belanja negara tidak lagi menjadi andalan.
“Inilah yang disebut sebagai langkah dan pola pemulihan ekonomi di mana mesin pertumbuhan akan mulai merata dalam permintaan yang tidak hanya bergantung pada APBN dan fiscal policy," katanya.
Tak hanya itu, salah satu indikator ekonomi yang mulai membaik kata dia adalah dari sisi demand yang terlihat dari data Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang masih ekspansif di level 53,5 pada Juni 2021.
“Ini artinya, seluruh negara mulai bergerak perekonomiannya, yang akan menimbulkan demand untuk ekspor kita dan tentu arus modal untuk investasi,” ucapnya.
Namun demikian, ia mengatakan akan tetap mewaspadai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Sri Mulyani Bersyukur Indonesia Bisa Keluar dari Kontraksi Ekonomi
Pada Juli lalu, penyebaran varian Delta membuat pemerintah terpaksa menarik rem darurat dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga menekan PMI menjadi 40,1 pada Juli 2021, berdasarkan laporan IHS Markit.
“Meskipun demikian, pada Agustus kita sudah melihat adanya lagi pembalikan arah sesudah kita menghadapi PPKM. Mobilitas masyarakat mulai meningkat dan memunculkan aktivitas konsumsi,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Kadiv Propam Minta Maaf Akui Kekurangan Polri, Janji Berbenah Total
-
Kadiv Propam Polri Sampaikan Permohonan Maaf Terbuka ke Publik
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Labuan Bajo Naik Kelas: Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia
-
Tak Hanya Noel, KPK Kini Kejar Semua 'Tangan' yang Terima Duit Korupsi Kemenaker
-
Pramono Anung Akui Relokasi Pedagang Pasar Barito Tak Berjalan Mulus: Tak Mungkin Semua Senang
-
Sultan Najamudin Apresiasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo - Gibran
-
Survei IYCTC: Kandungan Polusi PM2,5 di Ruangan Merokok Lebih Tinggi Ketimbang Area Tanpa Rokok
-
Hak Reproduksi Dianggap Beban, Komnas Perempuan Desak Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan
-
Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74, Pesan Menyentuh Ini Jadi Sorotan: Terima Kasih Atas...