Suara.com - Dalam sebuah karya seni Bahasa Indonesia ada sebuah istilah yang sering kali digunakan oleh penulis, istilah tersebut disebut dengan majas personifikasi. Majas yang termasuk ke dalam jenis majas perbandingan ini menjadi salah satu majas yang cukup populer dalam penulisan karya tulis Bahasa Indonesia.
Apa itu majas personifikasi? Apa ciri majas personifikasi dan bagaimana contohnya?
Berikut adalah ulasan tentang definisi majas personifikasi lengkap dengan ciri dan contohnya, mari simak!
Pengertian Majas Personifikasi
Majas personifikasi diambil dari kata yang berasal dari bahasa Yunani yakni ‘prosopopoeia’ atau yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘memanusiakan’. Dalam pengaplikasiannya majas personifikasi digunakan sebagai sebuah gaya bahasa yang indah dan digunakan untuk menggambarkan maksud dari penulis.
Secara mudahnya jenis majas ini digunakan untuk menjelaskan sifat insani (sifat manusia) yang terdapat pada benda mati, dimana dalam kehidupan nyata benda tersebut tidaklah memiliki sifat insani.
Adapun beberapa ciri yang dapat anda temukan untuk dapat melakukan justifikasi terhadap majas personifikasi, berikut adalah beberapa ciri majas personifikasi yang perlu anda ketahui:
1. Menggunakan Kata yang Menggambarkan Manusia
Baca Juga: Pengertian Majas Personifikasi, Ciri-ciri, dan Contohnya
Ciri pertama adalah menggunakan kata pengganti yang merujuk pada sifat manusia namun diaplikasikan pada sebuah benda mati.
2. Membandingkan Benda Mati dengan Manusia
Ciri kedua adalah adanya sebuah perbandingan yang digunakan dalam sebuah tulisan untuk membandingkan antara sifat manusia dengan benda mati.
3. Menggambarkan sebuah situasi Menggunakan Angan maupun Bayangan
Ciri yang terakhir adalah adanya sebuah penggambaran sebuah situasi yang dijelaskan oleh penulis kemudian digambarkan dengan sebuah angan.
Penggunaan majas personifikasi dalam sebuah tulisan bukanlah tanpa sebab, melainkan untuk memperindah sebuah karya seni. Namun disamping itu ada juga beberapa fungsi lain majas personifikasi, yakni:
- Fungsi yang pertama adalah memperindah susunan kalimat yang ada pada sebuah karya seni.
- Selanjutnya adalah mempermudah penulis untuk membangun suasana yang coba dibuat oleh penulis dalam karyanya, penulis dapat menggambarkan sebuah situasi dengan cara menyematkan kata-kata kiasan yang dimasukkan ke dalam tulisan.
- Menyajikan tulisan yang imajinatif, artinya dengan menggunakan majas personifikasi penulis dapat mengajak pembaca untuk dapat berimajinasi saat membaca tulisan tersebut.
- Fungsi keempat adalah menanamkan emosi yang lebih dalam pada sebuah tulisan, sehingga pembaca benar-benar dapat meresapi apa yang coba disampaikan oleh penulis melalui tulisan tersebut.
- Dan Fungsi yang terakhir adalah untuk membangun keterkaitan perasaan kepada pembaca terkait dengan benda mati yang dijelaskan di dalam tulisan, artinya setelah membaca tulisan yang menggunakan majas personifikasi pembaca akan memanusiakan atau menaruh perasaan pada benda mati.
Di bawah adalah beberapa contoh majas personifikasi yang diaplikasikan pada sebuah tulisan:
- Lampu sorot dari mobil itu menusuk mataku, artinya lampu mobil yang menyorot dan mengaburkan pandangan.
- Longsor menyelimuti setengah rumah itu, artinya bencana longsor yang merendam sebuah rumah.
- Aroma rendang menari-nari di udara, artinya harum bau makanan rendang yang semerbak di hidung.
- Burung kasuari bernyanyi tiap pagi, artinya suara burung yang berkicau setiap pagi hari.
- Api unggun melindungiku dari dingin artinya api unggun yang menghangatkan tubuh saat sedang dingin.
Demikian adalah ulasan tentang definisi majas personifikasi, ciri dan contohnya, semoga dapat memberikan pengetahuan wawasan baru bagi anda.
Kontributor : Dhea Alif Fatikha
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!