Selain itu, wilayah ini pada awalnya merupakan salah satu lahan pertanian paling produktif di wilayah tersebut.
Wilayah itu awalnya juga sebagai daerah yang terus berkembang selama setidaknya 3.000 tahun. Tapi tiba-tiba tanah di wilayah itu dibanjiri garam dan menyebabkan tidak ada yang bisa tumbuh.
Misteri ini sedang diselidiki oleh para peneliti dari berbagai universitas, organisasi, hingga ilmuwan dari berbagai penjuru dunia.
Para arkeolog telah bekerja di situs Tall el-Hammam sejak tahun 2005. Penggalian arkeologi paling awal mengungkapkan adanya bahan yang tidak biasa, seperti pecahan bata lumpur, tembikar, abu, arang, biji, dan tekstil yang terbakar.
Penggalian berikutnya mengungkapkan adanya kehancuran yang luar biasa di wilayah tersebut.
Para peneliti mengesampingkan faktor yang sering dikaitkan seperti peperangan, kebakaran, letusan gunung berapi, atau gempa bumi.
Ilmuwan mengungkapkan jika faktor-faktor itu tidak mungkin menyebabkan jenis kerusakan yang mereka temukan di situs Tall el-Hammam.
"Setelah sebelas musim penggalian, ekskavator secara independen menyimpulkan bahwa bukti menunjukkan kemungkinan dampak kosmik," tulis tim dalam makalah mereka.
Meskipun bukti tersebut sudah ditemukan, bencana besar semacam itu masih belum dianggap cukup sebagai bukti karena tidak ada kawah di daerah tersebut.
Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini Cara Saksikan Hujan Meteor Orionid
Menggunakan sistem kalkulator dampak, 21 peneliti menentukan penyebab kehancuran yang paling mungkin adalah ledakan udara kosmik yang disebabkan oleh komet atau meteor.
Perhitungan para peneliti menunjukkan peristiwa seperti itu akan mengakibatkan kehancuran yang tidak biasa.
Ledakan itu juga diperkirakan menyebabkan masuknya garam dan menghasilkan hipersalinitas di tanah sekitarnya, dan akibatnya tidak ada tumbuhan.
"Kami pikir ledakan itu mungkin telah menguapkan atau memercikkan kadar racun dari air asin Laut Mati ke seberang lembah," tulis sekelompok kolaborator penelitian dalam sebuah artikel di The Conversation (arkeolog Phil Silvia, ahli geofisika Allen West, ahli geologi Ted Bunch, dan fisikawan ruang angkasa Malcolm LeCompte).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
DPR Resmi Hentikan Tunjangan Rumah dan Moratorium Kunjungan Luar Negeri, Ini Kata Golkar
-
Kekayaan Riza Chalid Dari Mana? Tak Cuma Minyak, Ada Minuman hingga Kelapa Sawit
-
Siapa Pemilik PT Gudang Garam? Perusahaan Rokok yang Viral Dikabarkan PHK Massal!
-
Israel Serang Gaza, Hampir 70 Warga Palestina Tewas dalam Sehari
-
Saldo DANA Kaget Gratis Rp 249 Ribu Untuk Jajan Akhir Pekan
-
Kisah Pilu Napi di Lapas Kediri: Disodomi Tahanan Lain hingga Dipaksa Makan Isi Staples!
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas